Fenomena MJO Bikin Wilayah Sulteng Tiba-Tiba Basah Saat Musim Kering, Apa Itu?

waktu baca 1 menit
Anak-anak melintas di jalan saat hujan lebat mengguyur. (Foto: Inul Irfani/Likein.id)

LIKEIN, PALU – Walau status El Nino atau kemarau masih terjadi di sebagian besar daerah di Sulawesi Tengah, namun fenomena lain juga menyebabkan suhu di Kota Palu dan sekitarnya turun bahkan menjadi hujan.

Berdasarkan data prediksi cuaca BMKG yang dirilis Rabu (13/9/2023) hujan dengan intensitas ringan hingga lebat masih akan terjadi di beberapa daerah di Sulawesi Tengah hingga 6 hari kedepan.

Baca Juga :   Suhu Makassar Capai 26 Derajat di Malam Hari

Hujan juga sudah mengguyur Sulawesi Tengah salah satunya Kota Palu sejak Minggu (10/9/2023). Uniknya status kemarau akibat El Nino juga disebut masih terjadi diprakirakan hingga November 2023.

Kepala Stasiun Pemantauan Atmosfer Global Lore Lindu Bariri, Asep Firman Ilahi bilang terjadi fenomena cuaca yang memicu hujan di beberapa daerah.

“Ada fase pengaruh MJO aktif yang terjadi di Sulteng yang memicu hujan di Poso, Parimo, Palu, Donggala, dan Sigi,” Asep menjelaskan, Rabu (13/9/2023).

Madden Julian Oscillation atau MJO adalah fenomena cuaca yang terjadi akibat tekanan udara yang berubah di Samudra Hindia yang memicu terbentuknya awan hujan yang masuk ke wilayah Indonesia.

Baca Juga :   Jambi Berawan di Malam Hari, Suhu Capai 25 Derajat

Analisis BMKG menyebut MJO aktif dalam 10 hari pertama atau dasarian I September 2023 dan diprediksi tetap aktif pada awal dasarian II September 2023, namun kemudian di prediksi tidak aktif hingga akhir dasarian III September 2023. (Santo)

Facebook Comments Box