Duh..16 Persen Rumah Tangga di Sulteng Belum Punya Rumah, Masih ada Kesenjangan?
LIKEIN, PALU – Rumah merupakan salah satu hak dasar rakyat sebagaimana yang di amanatkan dalam Undang-undang Dasar (UUD) 1945. Namun berdasarkan data, hunian rupanya belum di miliki semua rumah tangga di Sulteng karena berbagai sebab.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulteng dalam Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang di rilis Juli 2022, menunjukkan baru 84,46 persen penduduk Sulteng yang sudah punya rumah sendiri.
“Pada tahun 2021 di Sulawesi Tengah untuk rumah tangga memiliki rumah sendiri mengalami kenaikan sebesar 0,14 persen poin dibanding tahun sebelumnya,” ungkap BPS Sulteng dalam keterangan resminya yang diterima Likein.id, pada Minggu, 4 September 2022.
Kendatipun kepemilikan rumah meningkat, jumlah itu menunjukkan masih ada sekitar 16 persen rumah tangga yang belum memiliki hunian tetap atau milik sendiri.
BPS menyebut, kenaikan terjadi pada status rumah kontrak atau sewa yang jumlahnya mencapai 6,06 persen dengan kenaikan sebesar 0,45 persen.
Di susul oleh rumah dinas yang turut mengalami kenaikan sebesar 0,41 persen dari tahun sebelumnya dengan jumlah mencapai 1,44 persen.
Sedangkan untuk penduduk yang tinggal di dalam status rumah bebas sewa mengalami penurunan sebesar 0,99 persen dengan jumlah mencapai 8,05 persen.
Selain sebagai tempat tinggal, rumah juga berfungsi sebagai pusat pendidikan keluarga dan penyiapan generasi muda, sehingga rumah dengan lingkungan yang layak dan sehat merupakan wadah untuk pengembangan sumber daya masyarakat Indonesia di masa depan.
BPS menyebut salah satu penyebab rumah tangga kesulitan memilili rumah adalah masih adanya kesenjangan dalam pemenuhan kebutuhan perumahan yang di sebabkan oleh kurangnya kemampuan daya beli masyarakat khususnya masyarakat dengan ekonomi rendah.
Di ketahui, survei Susenas yang di lakukan oleh BPS Sulteng melibatkan jumlah sampel sebesar 7.560 rumah tangga (ruta) yang meliputi wilayah perkotaan dan perdesaan. (Inul)