Dominasi Sumber Air Minum di Sulteng, Tolitoli Masih Andalkan Air Hujan

waktu baca 2 menit
Seorang anak memegang gelas berisi air minum. (Foto: Shutterstock)

LIKEIN, PALU – Sejumlah kabupaten/kota di Sulawesi Tengah tercatat memiliki dominasi sumber air minum yang berbeda, mulai dari air dalam kemasan atau galon hingga air hujan.

Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2023, terdapat variasi dominasi sumber air minum di berbagai kabupaten/kota di Sulteng. Kota Palu mencatat penggunaan air dalam kemasan tertinggi, yaitu 82,21 persen, meningkat sebesar 8,44 persen poin dibanding tahun sebelumnya.

Kabupaten Donggala menempati posisi tertinggi dalam penggunaan air leding/pompa dengan persentase 44,62 persen, naik sebesar 9,59 persen poin dari tahun sebelumnya.

Baca Juga :   Kasus Dugaan Korupsi Libatkan Mantan Rektor Untad Naik ke Tahap Penyelidikan

Sementara itu, Kabupaten Banggai Laut memiliki pengguna sumur tertutup/mata air terlindung terbanyak, mencapai 42,52 persen, yang juga menunjukkan peningkatan sebesar 8,95 persen poin dibandingkan tahun sebelumnya.

Di sisi lain, Kabupaten Morowali Utara mencatat pengguna sumur terbuka/mata air tak terlindung tertinggi, yakni 15,69 persen, naik sebesar 9,02 persen poin dari tahun sebelumnya.

Namun, yang paling mencolok adalah Kabupaten Tolitoli. Wilayah ini memiliki persentase tertinggi pengguna air sungai/hujan/lainnya, mencapai 19,70 persen. Data ini menunjukkan bahwa masih ada sebagian masyarakat di Tolitoli yang mengandalkan air hujan sebagai sumber air minum mereka.

“Pengguna air sungai/hujan/lainnya tertinggi berada pada Kabupaten Tolitoli, yakni 19,70 persen, naik sebesar 3,42 persen poin dari tahun sebelumnya,” jelas BPS Sulteng dalam laporan Statistik Perumahan dan Konsumsi Rumah Tangga Provinsi Sulawesi Tengah, dikutip Selasa (16/7/2024).

Baca Juga :   KM. Dharma Kencana V Resmi Beroperasi di Pelabuhan Donggala, Cek Kelas dan Harga Tiketnya

Hasil Susenas Maret 2023 menunjukkan bahwa sumber air minum utama rumah tangga di Sulteng tahun 2023 masih didominasi oleh air dalam kemasan atau galon, mencapai 44,20 persen. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 1,98 persen poin dibandingkan tahun sebelumnya.

Sementara itu, sumber air minum dari leding/pompa, sumur/mata air terlindung, dan sumur/mata air tak terlindung mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, dengan penurunan masing-masing sebesar 1,89 persen poin, 0,15 persen poin, dan 0,37 persen poin. (Inul)

Facebook Comments Box