Dakwah dari Kafe ke Kafe di Palu, Ustaz Jamal Bawa Cara Kekinian Sebarkan Ajaran Islam

waktu baca 2 menit
Ustaz Jamal memilih berdakwah dari kafe ke kafe di Palu, Sulawesi Tengah. (Foto: ist)

LIKEIN, PALU – Di tengah menjamurnya kafe yang menjadi tempat berkumpul anak muda di Palu, Sulawesi Tengah, ada satu sosok yang membawa pendekatan kekinian dalam berdakwah.

Ustaz Jamal, begitu ia akrab disapa. Pria lulusan Pesantren Al-Fatah Temboro Magetan ini memilih jalur yang tidak biasa untuk menyebarkan ajaran agama islam.

Alih-alih berdakwah di masjid, ia memilih mendatangi kedai kopi dan kafe untuk menyampaikan pesan agama.

Menurutnya, menjamurnya kafe justru memberikan peluang baru dalam berdakwah.

“Kalau kita sudah akrab dengan teman-teman di cafe seperti orang tua, maka ada satu perasaan kalau orang-orang tua di kafe itu jauh dari agama. Jadi saat mereka lihat ada figur yang paham agama dengan hobi yang sama, jadinya mereka yang buka diskusi tentang agama,”ujar Ustaz Jamal saat ditemui Likein.id di salah satu kafe di Palu Timur, Sabtu (7/9/2024).

Baca Juga :   Haul Guru Tua, Idrus bin Salim Al-Jufri Jadi Pahlawan Nasional

Dari situlah, lahir ide untuk menggelar program Ngobrol Perkara Iman atau disingkat Ngopi. Program ini telah menarik perhatian banyak orang, termasuk para pemilik kafe. Bahkan, peminatnya selalu melebihi kuota yang tersedia.

“Biasanya kami buka 60 kuota dan itu selalu penuh, belum lagi masih banyak kafe-kafe yang menunggu giliran untuk dibuat di tempatnya,”tuturnya.

Program Ngopi ini juga tidak hanya menarik kalangan biasa, tetapi ada yang berkat diskusi tersebut akhirnya kembali ke masjid, ada yang sebelumnya agnostik dan kini memeluk kembali Islam, bahkan ada yang menjadi mualaf.

“Ada yang dari tidak pernah ke masjid jadi ke masjid, ada yang dari agnostik kembali ke Islam bahkan ada yang sampai mualaf,”ungkapnya.

Sejak dua tahun kepulangannya dari pesantren, Ustaz Jamal merasa kegiatan dakwah semacam ini masih jarang di Palu, yang lebih didominasi oleh acara-acara hiburan di kafe.

Baca Juga :   Kafi Coffee, Kafe Berkonsep Industrial dan Instagramable di Palu

Oleh karena itu, ia terus mengembangkan komunitas bernama Aktif Ngaji, yang anggotanya kini sudah mencapai 300 orang.

Selain mengadakan diskusi agama, Ustaz Jamal juga menyelenggarakan program pengajaran mengaji, terutama bagi orang dewasa yang merasa belum fasih. Program ini menggunakan metode simpel dan mudah dipahami, yang ia pelajari dari pesantren.

Tidak berhenti di situ, komunitas Aktif Ngaji juga rutin melakukan kegiatan berkemah sambil mengedukasi para anggotanya tentang fiqih dan ajaran Islam lainnya.

Lewat berbagai kegiatan ini, Ustaz Jamal berharap bisa terus memperluas dakwahnya dan mendekatkan ajaran agama dengan cara yang relevan di zaman sekarang. (Nasrullah/Inul)

Facebook Comments Box