LIKEIN, PALU – Cerita seorang tukang becak bernama Nurdin asal Kota Palu Sulawesi Tengah, tetap semangat bekerja sejak pagi hingga sore hari.
Di usianya yang tak muda lagi, Nurdin tak kenal lelah mengayuh becaknya, tidak lain untuk memenuhi kebutuhan hidup.
“Saya menjalani profesi ini dari tahun 2003 sampai sekarang, saya mensyukurinya,” ucapnya saat ditemui di Pasar Inpres, Sabtu 8 Januari 2020.
Ia menyampaikan, adapun penghasilan yang ia dapatkan dalam sehari tidak menentu apalagi saat musim hujan melanda.
“Untuk pendapatannya tidak menentu, paling tinggi Rp. 50.000 perhari, apalagi musim hujan begini, pendapatan itu menurun biasa hanya Rp.30.000” terangnya.
Walaupun demikian, kata Nurdin, dengan pendapatan yang terbilang kurang, dirinya tetap bersyukur dan tetap semangat menjalaninya.
“Ya namanya rejeki kan sudah di atur, menjalani hidup itu cukup berdoa dan bekerja keras saja, semua harus di syukuri,” tuturnya.CR2/AJR