Cerita Ikerniaty Sandili Merajut Kisah Penyintas Bencana di Buku ‘Yang Lahir dan Berakhir di Teluk Palu’

waktu baca 2 menit
Buku Yang Lahir dan Berakhir di Teluk Palu karya Ikerniaty Sandili. (Foto: ist)

LIKEIN, PALU – Sebuah karya fiksi yang mengisahkan perjalanan penyintas bencana gempa bumi dan tsunami Kota Palu yang berjudul ‘Yang Lahir dan Berakhir di Teluk Palu’ oleh Ikerniaty Sandili berhasil diterbitkan bulan ini usai memenangkan sayembara novela.

Buku itu bercerita tentang tokoh Ziya yang kehilangan tiga anggota keluarganya sebab bencana gempa dan tsunami menyapu Kota Palu.

Bencana itu membuat Ziya bersama ibunya tinggal di pengungsian. Di sinilah gadis itu harus menghadapi pelecehan seksual dan stigma buruk dari banyak orang.

Di dalam sinopsis buku itu, bencana yang terjadi dituliskan dengan ibarat mempunyai berlapis-lapis luka. Sebab bagi Ziya dan perempuan lainnya, mereka tidak hanya kehilangan keluarga dan rumah, tapi lebih dari itu.

Baca Juga :   Ibu Hamil Idap Anemia, Berpeluang Lahirkan Generasi Stunting

Perjalanan kehidupan Ziya pascabencana itu disebut pertama kali muncul dengan bentuk ide pada tahun 2021.

Perempuan berusia 28 tahun itu kemudian mematangkan idenya dalam bentuk outline sebulan sebelum ia mendapatkan info Sayembara Novela yang diadakan Penerbit Basabasi.

“Empat bulan saya menyelesaikan tulisan saya, termasuk wawancara, pengamatan lokasi untuk latar tempat, dan konsultasi dengan praktisi kesehatan mental untuk isu kesehatan mental yang saya masukkan dalam buku,” ujarnya, Kamis (27/7/2023).

Selama empat bulan proses menulis itu, Ikerniaty mewawancarai beberapa korban pelecehan pasca bencana di hunian sementara (huntara). Ia juga mendengar cerita dari beberapa penyintas bencana lainnya.

Bagi Ikerniaty, merajut ide tulisan menjadi sebuah buku bukanlah perkara mudah. Lima kali dia harus merombak 90 persen cerita yang ditulisnya.

Baca Juga :   Kemenkominfo Gandeng Traveloka Bangun SDM Digital

“Saya sempat menyerah untuk menulis, karena secara emosional saya lelah ketika menulis peristiwa pelecehan dan isu kesehatan mental. Bahkan muncul perasaan kasihan dan tidak adil, ketika saya menimpakan semua peristiwa itu kepada satu tokoh, Ziya,” tuturnya.

Menjelang tenggat Sayembara Novela, Ikerniaty akhirnya bisa menyelesaikan tulisannya dan mengirimnya ke penerbit.

Waktu periode pengiriman naskah untuk sayembara tersebut berlangsung dari 1 September sampai 30 November 2022. Proses penjurian dilakukan bulan Desember, dan pengumuman di bulan Januari 2023.

Tercatat ada enam naskah yang terpilih menang sayembara, salah satunya adalah naskah karya Ikerniaty Sandili berjudul Yang Lahir dan Berakhir di Teluk Palu yang diterbitkan Juli 2023. (Inul/St)

Facebook Comments Box