Cara Pemprov Sulteng Tangani Kemiskinan Ekstrem dengan ‘Gercep Gaskan Berdaya’; Rp10 Juta Per Keluarga
LIKEIN, PALU – Berbagai cara dilakukan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah untuk menekan angka kemiskinan ekstrem. Salah satunya dengan intervensi anggaran miliaran rupiah melalui program Gerak Cepat Pengentasan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat (Gercep Gaskan Berdaya)
Alokasi anggaran pengentasan kemiskinan ekstrem itu mulai jalankan Pemprov Sulteng di tahun 2023 dan diberikan dengan nilai yang beragam kepada semua kabupaten maupun kota di Sulawesi Tengah. Angka Desil 1 atau jumlah kemiskinan ekstrem di masing-masing daerah menjadi tolok ukur besaran alokasi dari provinsi ke daerah.
Total jumlah anggaran yang disiapkan untuk program Gercep Gaskan Berdaya di tahun 2023 sebesar Rp39 miliar dengan rincian satu rumah tangga miskin ekstrem mendapatkan bantuan sebesar Rp10 juta.
“Dari jumlah itu masing-masing kabupaten atau kota mendapat jumlah berbeda sesuai jumlah angka kemiskinannya. Dengan program itu daerah penerima diharapkan mengalokasikan 10 persen dari APBD-nya untuk program pengentasan kemiskinan tersebut,” Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Sulteng, Irwan mengungkapkan, Senin (6/11/2023).
Kabupaten maupun kota juga diharapkan merekrut fasilitator-fasilitator untuk program tersebut.
Intervensi pemerintah provinsi melalui program itu sendiri terbatas hingga tingkat kecamatan. Sedangkan tingkat desa merupakan wewenang pemkab maupun pemkot.
Irwan menyebut secara umum terdapat empat strategi dalam penanganan kemiskinan di Sulteng, yakni pengurangan beban pengeluaran kelompok miskin dan rentan dengan perlindungan sosial dan subsidi, pemberdayaan dan peningkatan produktivitas kelompok miskin, penciptaan dan pengembangan lapangan kerja baru, serta menciptakan inovasi baru pemberdayaan masyarakat dan meminimalkan wilayah kantong-kantong kemiskinan.
Mengutip data Kemenko PMK tahun 2023, di Sulwesi Tengah terdapat 85.568 keluarga dengan status kemiskinan ekstrem . Lima daerah di Sulteng dengan jumlah kemiskinan ekstrem terbanyak yaitu Parigi Moutong dengan 17.138 keluarga, Donggala dengan 10.105, Sigi dengan 7.515, Banggai: 7.207, Tolitoli: 6.993, dan Poso dengan jumlah 5.748. (Santo)