Cara Baru Pengelolaan TNLL untuk Konservasi yang Lebih Humanis

waktu baca 2 menit
Akses jalan Desa Sedoa, Poso, menuju objek wisata Telaga Tambing di TNLL. (Foto: Heri Susanto/ Likein.id).

LIKEIN, PALU – Pengelolaan Taman Nasional Lore Lindu di usianya yang ke-29 terus dikuatkan. Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu (BBTNLL) menyebut pola pengelolaan kini menggunakan 10 cara baru.

Fungsi Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) sebagai kawasan penting perlindungan keanekaragaman hayati terus dikuatkan melalui pengelolaannya.

Kepala BBTNLL, Titik Wurdiningsih mengungkapkan, pola pengelolaan di TN tersebut terus berbenah menuju kedewasaan untuk menjawab berbagai tantangan. Pembenahan mencakup kolaborasi dan penguatan internal.

Baca Juga :   Pemkab Sigi Berikan Beasiswa Sekolah Gratis di SMA Taruna Nusantara Jawa Timur

Titik menyebut terdapat 10 poin penting yang kini menjadi pegangan pengelolaan kawasan konservasi tersebut.

“BBTNLL membekali diri dengan 10 cara baru, yaitu masyarakat sebagai subyek, penghormatan pada HAM, kerja sama lintas eselon 1 KLHK, kerja sama lintas kementerian, penghormatan nilai adat dan budaya, multilevel leadership, scientific based decision support system, resort field based management, reward and mentorship, serta learning organisation,” Titik menjelaskan, kepada likein.id, Sabtu, 8 Oktober 2022.

Upaya konservasi yang lebih humanis juga jadi prinsip utama dalam pengelolaan cagar biosfer tersebut.

Baca Juga :   BNPT dan PUPR Resmikan Ponpes Wali Songo di Poso

Taman Nasional Lore Lindu yang mencakup Kabupaten Sigi dan Poso dengan luas 215 ribu hektare merupakan punya fungsi penting bahkan diakui dunia sebagai salah satu peyangga ekosistem bumi dengan nilai keanekaragaman yang tinggi. Karenanya kepedulian banyak pihak untuk menjaga kelestariannya sangat dibutuhkan.

“Pintu akan terus terbuka bagi masukan, bimbingan, dan silaturahmi semua pihak untuk Taman Nasional Lore Lindu kita,” Titik memungkasi.

Facebook Comments Box