Bulog Sulteng Berhutang Demi Kebutuhan Pokok Warga
LIKEIN, PALU – Perusahaan umum (Perum) Bulog Sulawesi Tengah (Sulteng), berhutang ke bank demi menyediakan bahan pokok murah untuk masyarakat, meski tercatat minimnya untung.
Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Sulteng, David Susanto, menyebutkan, bahwa pihaknya bermodal dari hutang untuk menyediakan bahan pokok yang diperjualkan saat pasar murah.
“Kami itu sebenarnya tidak boleh jual rugi, karena modal kami itu juga dari hutang bank,” ucap Pimpinan Wilayah Bulog Sulteng, David, pada Jumat 31 Maret 2022.
David mengatakan, Bulog akan terus berupaya agar dapat menjual dengan harga miring, sebagai contoh, beras kemasan premium yang dijual di bawah harga pasar.
“Kaya beras yang kemasannya Beras Kita, itu saya jual paling hanya 9 ribu, mana ada dipasar 9 ribu, kaga adalagi, itu kemasannya kemasan premiun,” katanya.
Menurut David, satu-satunya bahan pokok yang tercatat mengalami penurunan harga atau deflasi oleh Badan Pusat Satistik (BPS) hanya beras.
Hal itu disebabkan karena beras merupakan bahan pokok yang diberikan peranan penuh oleh pemerintah kepada Bulog untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaannya.
“Statistik BPS itu mencatatkan, mulai Januari, Februari, itu yang deflasi dari 13 bahan pokok hanya beras, yang lainnya akan cenderung bahkan inflasi, jadi yang terkendali itu hanya beras,” imbuhnya. (Qadri)