BKKBN: Tren Nikah Dini Menurun, Hubungan Seks di Kalangan Remaja Naik

waktu baca 2 menit
Ilustrasi bentuk hati dari tangan remaja. (Foto: iStockphoto)

LIKEIN, JAKARTA – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengungkapkan bahwa tren pernikahan dini di Indonesia mengalami penurunan, namun di sisi lain, usia pertama kali melakukan hubungan seksual justru semakin muda.

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, menyatakan bahwa dari pendataan keluarga yang dilakukan oleh BKKBN, median usia pernikahan pertama bagi perempuan kini berada di angka 22,1 tahun. Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan sepuluh tahun lalu, di mana rata-rata perempuan menikah di usia sekitar 20 tahun.

“Mungkin kalau 10 tahun yang lalu masih sekitar 20 tahun. Jadi usia nikah pertama kali pada perempuan umurnya semakin mundur,” ujar Hasto dikutip dari Kompas.com, Selasa (13/8/2024).

Namun demikian, Hasto mengungkapkan bahwa usia pertama kali melakukan hubungan seksual justru semakin muda.

Baca Juga :   BKKBN Apel Siaga TPKNB Bersama TPK se Sulteng Secara Daring

Berdasarkan data dari Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), sekitar 50 persen responden mengaku telah melakukan hubungan seksual pertama kali pada usia 15 hingga 19 tahun.

Tren ini menunjukkan penurunan usia dibandingkan satu dekade lalu, ketika hubungan seksual pertama biasanya terjadi di atas usia 20 tahun.

Menurut Hasto, penurunan usia pertama kali melakukan hubungan seksual ini menjadi indikasi meningkatnya hubungan seksual di luar nikah. Hal ini terjadi karena usia pernikahan yang semakin mundur, sementara usia hubungan seksual pertama semakin dini.

Beberapa faktor yang memengaruhi penurunan usia hubungan seksual pertama di Indonesia antara lain adalah perubahan usia menstruasi perempuan yang kini terjadi lebih awal, yaitu rata-rata di usia 12,5 tahun. Ini jauh lebih muda dibandingkan dengan dua generasi sebelumnya, di mana menstruasi umumnya baru terjadi di atas usia 16 tahun.

Baca Juga :   Ternyata Remaja di Palu Lebih Suka iPhone Ketimbang Android

Hasto menjelaskan bahwa perbaikan gizi turut berperan dalam percepatan usia menstruasi ini.

Selain itu, Hasto juga menyebutkan bahwa paparan media yang semakin meluas menjadi salah satu penyebab banyaknya remaja yang sudah terlibat dalam hubungan seksual.

“Jadi rangsangan emosionalnya seks karena informasi makin banyak. Dulu kan enggak bisa nonton adegan film dewasa itu tidak ada,” jelas Hasto.

Gaya berpacaran remaja yang telah berubah juga turut memengaruhi pergeseran norma sosial terkait hubungan seksual.

Hasto memprediksi bahwa usia rata-rata perempuan menikah akan terus mundur seiring dengan semakin banyaknya perempuan yang fokus pada karier dan pendidikan.

“Pernikahan perempuan untuk menikah pertama kali trennya semakin mundur. Semakin banyak peran-peran perempuan, dan sekolahnya semakin tinggi,” tutup Hasto. (Inul)

Facebook Comments Box