Belum Ada Penurunan Harga Beras di Sulteng Meski Masih Yang Terendah Se-Sulawesi

waktu baca 2 menit
Beras berbagai jenis yang dijual di pasar Tradisional Manonda Palu. (Foto: Santo/ likein.id)

LIKEIN, PALU – Harga beras di Sulawesi Tengah tercatat menjadi yang paling rendah di antara provinsi lainnya se-Sulawesi. Walau begitu tren harga beras di Sulteng belum turun signifikan.

Berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan, per tanggal 23 November harga beras di pasaran Sulawesi Tengah Rp13.400 per kilogramnya untuk jenis premium, sedangkan jenis medium Rp13.008.

Baca Juga :   Basarnas Patroli Darat, Ratusan Pemudik Terpantau Masuk Palu

Harga itu lebih rendah dibanding harga di provinsi-provinsi lainnya se-Sulawesi. Sulawesi Tenggara menjadi daerah di Sulawesi dengan harga Beras premium tertinggi yakni Rp14.363. Sedangkan beras medium harga tertinggi berada di Gorontalo yakni Rp15.069 per kilogram.

Walau lebih rendah, harga beras di Sulawesi Tengah menurut Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sulteng, Doni Iwan Setiawan, tren harga beras di Sulawesi Tengah belum mengalami penurunan sama seperti tren secara nasional.

“Belum ada tren penurunan tapi kita terus monitor perkembangan pasar,” kata Doni saat memantau kedatangan kapal pembawa beras impor asal Thailand di Pelabuhan Pantoloan Palu, Minggu (19/11/2023).

Baca Juga :   ICW Rilis Hasil Pemantauan Korupsi di Indonesia, Bagaimana Kasus di Sulteng?

Doni memastikan pemantauan harga selalu dilakukan pihaknya bersama instansi lain terutama Bulog untuk mengambil langkah jika harga tidak terkendali di pasaran. Langkah itu di antaranya operasi pasar dengan mendistribusikan beras Bulog dengan harga di bawah harga pasaran.

Secara nasional sendiri berdasarkan data SP2KP, kenaikan harga beras sepanjang tahun 2023 ini merangkak dari Rp12.800 pada Januari dan menjadi rata-rata Rp15.000 per kilogram. (Santo)

Facebook Comments Box