LIKEIN, PALU – BMKG mengingatkan meski kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) hanya terjadi di beberapa wilayah di Sulteng, namun dampaknya bisa menyebar ke daerah lain.
BMKG Stasiun Pemantauan Atmosfer Global Lore Lindu Bariri dampak karhutla bisa meluas ke daerah lain meski hanya terjadi di beberapa kabupaten di Sulteng. Dampak itu bahkan bisa mengganggu kesehatan karena mencemari udara.
Kepala Stasiun Pemantauan Atmosfer Global Lore Lindu Bariri, Asep Firman Ilahi mencontohkan asap dari kebakaran lahan yang sempat terjadi di Kabupaten Poso dan Banggai berpotensi terbawa masuk oleh angin ke wilayah Kota Palu, Sigi, dan Donggala.
Dalam batas tertentu kondisi itu bisa mengganggu kesehatan terutama balita, anak-anak, lansia, dan orang dengan penyakit tertentu yang rentan.
“Asap kebakaran di Poso dan Banggai jyga mengarah ke barat dan masuk ke Palu, Sigi, dan Donggala,” Asep menjelaskan, Rabu (13/9/2023).
Kerhutla sendiri menghasilkan residu berupa karbon monoksida atau belerang yang biasa disebut karbon hitam yang membahayakan kesehatan jika terhirup.
Karena itu warga yang berada di sekitar lokasi kebakaran menggunakan masker untuk mencegah dampak terhadap kesehatan.
Selain itu kondisi itu juga menegaskan bahwa penanganan karhutla adalah urusan bersama tidak hanya daerah yang terdampak langsung. (Santo)