Bea Cukai Pantoloan Buka Layanan Pendaftaran IMEI HP, Laptop dan Tablet, Ini Syaratnya

Perbesar

LIKEIN, PALU – Bea Cukai Pantoloan membuka layanan bantuan teknis pendaftaran IMEI (International Mobile Equipment Identity) untuk handphone, laptop dan tablet.

Sesuai dengan PER-13/BC/2021, alat komunikasi yang harus didaftarkan IMEI-nya yaitu telepon seluler, komputer genggam berbasis seluler dan komputer tablet berbasis seluler.

Bea Cukai mengungkap, registrasi IMEI diperlukan agar perangkat telekomunikasi jenis handphone, komputer genggam, dan komputer tablet (HKT) yang diperoleh dari luar daerah pabean dapat menggunakan sim card Indonesia.

Hal itu didasari oleh kendala yang kerap terjadi pada saat registrasi IMEI yang sering ditemui saat membeli barang-barang luar.

Olehnya, Bea Cukai Pantoloan membuka layanan bantuan teknis registrasi IMEI secara langsung ke akun instagram @beacukaipantoloan.

Adapun syarat yang dilengkapi dalam formulir permohonan untuk pendaftaran IMEI peralatan telekomunikasi yaitu :

1. Nama lengkap penumpang atau awak sarana pengangkut;
2. Nomor identitas penumpang atau awak sarana pengangkut;
3. Nomor penerbangan, nomor pelayaran, atau nomor sarana pengangkut darat;
4. Tanggal kedatangan sarana pengangkut;
5. Nomor pokok wajib pajak (NPWP) penumpang atau awak sarana pengangkut, jika ada;
6. Jumlah perangkat telekomunikasi;
7. Jenis perangkat telekomunikasi;
8. Merek perangkat telekomunikasi;
9. Tipe perangkat komunikasi;
10. IMEI atas perangkat telekomunikasi.

Bea Cukai Pantoloan menyampaikan bahwa dalam pendaftaran IMEI tersebut tak dikenakan biaya alias gratis. Namun ada kewajiban kepabeanan yang ditetapkan.

“Tidak ada, tapi ada kewajiban kepabeanan untuk impor HKT berupa Bea Masuk dan Pajak dalam rangka impor (PDRI) yang harus dipenuhi sesuai ketentuan yang berlaku,” ungkap Bea Cukai dalam keterangan yang diterima Likein.id, Selasa, 4 Oktober 2022.

Bea Cukai menyebut, pungutan bea masuk dan pajak dalam rangka impor yang harus dibayar ketika melakukan pendaftaran IMEI atas HKT yang diimpor melalui barang bawaan penumpang.

Pungutan Bea Masuk sebesar 10 persen, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 11 persen dari nilai impor dan Pajak Penghasilan (PPh) pasar 22 impor sebesar 10 persen dari nilai impor bagi yang memiliki NPWP atau 20 persen dari nilai impor bagi yang tidak memiliki NPWP.

Adapun batas jumlah HKT yang dapat diregistrasikan IMEI-nya yaitu paling banyak 2 unit, sesuai dengan Permendag Nomor 20 tahun 2021.

Bea Cukai Pantoloan pun turut memberi saran ketika membeli perangkat HKT dari dalam negeri, yaitu :

• Pastikan toko atau online shop tempat kamu beli merupakan outlet resmi/terpercaya.
• Tanyakan kepada penjual dan pastikan IMEI sudah terdaftar.
• Selain itu, kamu juga wajib tuh ngecek sendiri situs IMEI-nya melalui laman imei.kemenperin.go.id.
• Jika perangkat HKT kamu statusnya sudah terdaftar tapi tetap tidak bisa digunakan dan menemui kendala, ajukan generasi ke penjual atau hubungi Call Center Kemenkominfo 159 untuk penanganan lebih lanjut.

“Untuk pendaftaran IMEI yang melalui Bea Cukai, dikhususkan hanya untuk HKT yang dibawa melalui mekanisme barang kiriman dari luar negeri yang telah melalui prosedur kepabeanan,” pungkasnya. (Inul/Kn)