Ancaman Gelombang Panas Ekstrem Melanda Asia Capai Hingga 45 Derajat
LIKEIN, PALU – Sejumlah negara di Asia Tenggara dan Asia Selatan tengah menghadapi ancaman serius akibat gelombang panas ekstrem. Suhu mencapai puncaknya, mencapai hingga 45 derajat Celsius dalam beberapa wilayah hingga hari ini (1/5).
Fenomena cuaca ini telah menyebabkan berbagai dampak, termasuk penutupan sekolah, meningkatnya angka kematian, dan ancaman kesehatan masyarakat.
Beberapa negara seperti Thailand, Bangladesh, dan India menjadi pusat perhatian akibat suhu yang melonjak di atas rata-rata.
Thailand mengalami rekor suhu tertinggi di beberapa daerah, sementara Bangladesh terpaksa menutup sekolah di beberapa distrik untuk melindungi siswa dan pendidik dari dampak panas yang tidak tertahankan.
Krisis panas ini juga memengaruhi India, di mana suhu mencapai rekor tertingginya, melebihi 41 derajat Celsius, hampir 5 derajat Celsius di atas suhu normal.
Pihak berwenang Thailand juga mengonfirmasi bahwa lebih dari 30 orang telah meninggal akibat sengatan panas atau heatstroke sepanjang tahun ini.
Rekor suhu panas tertinggi juga tercatat di lebih dari tiga lusin distrik di 77 provinsi di Thailand, mengalahkan catatan sejak tahun 1958.
Sementara itu, di Bangladesh, sejumlah distrik terpaksa menutup sekolah menyusul meningkatnya suhu.
Berdasarkan laporan Media Lokal Bangladesh Ekatara TV, setidaknya 8 orang, termasuk 2 guru sekolah, meninggal dunia pada Senin, 29 April, akibat dampak panas yang melanda negara tersebut.
Menanggapi situasi ini, Deputi Bidang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto menggarisbawahi perbedaan kondisi di Indonesia.
Ia menjelaskan bahwa kondisi di Indonesia lebih ke arah panas terik daripada gelombang panas ekstrem seperti di Thailand.
“Syaratnya itu suhu maksimum harian lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata hingga 5 derajat, dan biasanya muncul 5 hari,” ucapnya dikutip dari laman detik.com.