Akses Layanan Publik Masih Dikeluhan Difabel Kota Palu
LIKEIN, PALU – Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kota Palu menyoroti fasilitas publik di Kota Palu yang belum maksimal untuk difabel
Ketua PPDI Kota Palu, Siddiq Malewa (33 th) mengatakan, Pemerintah mesti melibatkan penyandang disabilitas dalam upaya perbaikan serta pembangunan infrastruktur umum agar penyandang disabilitas juga bisa merasakan manfaatnya. Trotoar merupakan contoh kecil fasilitas yang belum maksimal bagi penyandang disabilitas.
“Biasanya aksesnya dibangun itu menurut mereka sudah bagus, tapi itu berdasarkan diskusi antara kontraktor dan pemerintah, tidak ada konsultasi dengan penyandang disabilitas yang akan menggunakan akses itu sendiri,” ujar Siddiq kepada Likein, Senin, 20 Maret 2023.
Penyandang tuna rungu, Okna Sarit (32 th) mengakui hal yang sama. Menurutnya masih banyak layanan publik yang tidak ramah difabel sehingga sulit bagi dia untuk menikmati layanan tersebut. Seperti tidak ada tanda atau gambar sebuah alur pelayanan yang bisa dibaca.
“Kalau terkait komunikasi itu sebenarnya komunikasinya bisa lewat tulisan kemudian lewat bahasa isyarat itu akan lebih bagus. Yang penting aksesnya bisa dimaksimalkan di beberapa wilayah pemerintah,” tutur Okna melalui bahasa isyarat.
Minimnya pekerjaan yang bisa diakses difabel juga jadi keluhan Okna dan Siddiq.
PPDI Kota Palu pun berharap semakin banyak formasi di kepemerintahan yang bisa dikerjakan oleh penyandang disabilitas.
Masyarakat juga dinilai perlu lebih memahami bahwa penyandang disabilitas adalah seseorang yang juga memiliki kemampuan di tengah keterbatasan yang dimiliki.
Semakin banyak masyarakat yang paham menggunakan bahasa isyarat turut menjadi harapan mereka agar interaksi atau komunikasi bisa lebih mudah. (Inul/St)