LIKEIN, PALU – Minat baca pengaruhi tingkat literasi, berdampak pada negara itu sendiri. Ada enam negara di dunia masuk dalam kategori tingkat membaca rendah salah satunya, Afganistan.
Tingkat literasi yang baik juga merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan seseorang. Sebab, selain sebagai salah satu indikator kemajuan suatu negara, kemampuan membaca dan menulis juga sangat penting untuk kelangsungan karir seseorang.
Likein.id Melansir dari News Delivers, 1 Maret 2022, Masyarakat di berbagai negara terutama di Afrika dan Timur Tengah diketahui masih memiliki minat baca yang rendah, terutama pada kategori usia 15 tahun ke atas.
Likein.id Merangkum negara-negara dengan tingkat minat baca terendah, yaitu:
1. Sudan Selatan
Di Sudan Selatan, hanya 27% penduduk dewasa yang memiliki kemampuan membaca dan menulis. Selain itu, 70% anak yang tinggal di negara ini tidak bisa mengenyam pendidikan.
Jumlah ini setara dengan sekitar 2 juta anak, hal ini sebagian besar disebabkan oleh tingginya angka perkawinan anak dan kecenderungan anak-anak untuk membantu orang tuanya memelihara ternak sehingga tidak sempat sekolah.
2. Mali
Angka melek huruf bagi orang yang berusia di atas 15 tahun di Mali hanya mencapai 30,8% pada tahun 2020. Meskipun angka ini terus mengalami peningkatan, tingkat pendidikan yang diterima anak-anak di negara ini masih cukup menyedihkan.
UNICEF memperkirakan lebih dari 2 juta anak berusia 5-17 tahun belum pernah mengenyam bangku sekolah. Dan lebih dari 50% penduduk berusia 15-24 tahun yang buta huruf.
3. Burkina Faso
Terletak di bagian barat benua Afrika, negara ini pada dasarnya memiliki hukum mengenai pendidikan gratis bagi penduduknya.
Hanya saja, keterbatasan sumber daya menyebabkan sulitnya aturan ini terwujud.
Ada peraturan mengenai jumlah maksimal siswa yang terdapat dalam satu kelas, yakni 65 siswa.
Namun, karena kurangnya fasilitas sekolah, banyak anak yang ditolak masuk karena penuhnya kuota siswa.
Tingkat literasi penduduk yang bermukim di Burkina Faso mencapai 39,3% pada 2018.
4. Afghanistan
Lebih dari 10 juta penduduk Afghanistan tidak dapat membaca. Menurut data resmi UNESCO, pada 2020 tingkat literasi negara ini mencapai 43%.
Sistem pendidikan di Afghanistan sangat terdampak akibat perang yang terus-menerus terjadi selama 30 tahun.
Meskipun demikian, mulai tahun 2016 negara ini telah banyak memperlihatkan peningkatan di bidang pendidikan.
5. Afrika Tengah
Republik Afrika Tengah memiliki tingkat literasi yang cukup rendah, yakni sebesar 37,4% di tahun 2018.
Krisis kemanusiaan yang terjadi akibat perang membuat anak-anak yang tinggal di negara ini tidak mendapat akses yang cukup untuk pendidikan.
Banyak sekolah yang tersebar di penjuru negeri terpaksa ditutup akibat kurangnya tenaga pengajar.
6. Benin
Negara yang terletak di Afrika Barat ini memiliki tingkat melek huruf mencapai 42,4% pada 2018.
Angka ini beberapa kali mengalami penurunan yang disebabkan oleh berbagai faktor.
Meskipun pemerintahan demokratisnya relatif stabil, terjadinya keruntuhan ekonomi dan banjir tahun 2010 yang melanda negara ini sehingga menghambat berkembangnya sektor pendidikan baik bagi anak-anak dan orang dewasa.(Fadhila)