71 Kepala Teknik Tambang Bentuk Forum Atasi Kecelakaan Kerja di Sulteng
LIKEIN, PALU – Sebanyak 71 kepala teknisi tambang se Sulawesi Tengah membentuk Forum Kepala Teknik Tambang Sulawesi Tengah.
Pembentukan forum tersebut bertujuan mewujudkan tambang yang baik dan memiliki keseragaman dalam meminimalisir kecelakaan kerja.
“Saya mengucapkan terima kasih atas dukungannya dan antusiasnya serta kerjasama atas terbentuknya Forum KTT ini yang Insya Allah akan kita lakukan pemilihan ketuanya,” ujar Jefryadi, Ketua Panitia Pelaksana pada kegiatan Forum KTT di Kabupaten Poso, Sulteng, Jumat (19/5/2023) malam.
Sebagai wilayah dengan banyaknya kawasan pertambangan, Sulteng termasuk salah satu daerah dengan angka kecelakaan kerja yang tinggi dibidang pertambangan.
Menurut Jefryadi dengan menerapkan kaidah pertambangan yang baik menuju Zero Accident atau nihil kecelakaan menjadi tema pembentukan F-KTT Sulteng.
Pembentukan Forum KTT yang diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya itu juga bertujuan untuk membentuk wadah kolaborasi antara kepala teknik tambang di Provinsi Sulawesi Tengah, guna memperkuat koordinasi, pertukaran informasi, dan pemecahan masalah terkait industri pertambangan.
Acara tersebut diawali pemasangan Enu Kalide yang dilanjutkan dengan pemasangan Siga dan tali bonto, serta Tarian Motaro atau tari Penyambutan di Tana Poso dari Sanggar Seni Buyu Mpeguru asal SMP GKST 1 Tentena.
Pembentukan Forum KTT juga bertujuan untuk membentuk wadah kolaborasi antara kepala teknik tambang di provinsi Sulawesi Tengah guna memperkuat koordinasi, pertukaran informasi, dan pemecahan masalah terkait industri pertambangan.
Acara tersebut merupakan langkah penting dalam upaya meningkatkan pengembangan industri tambang di Sulawesi Tengah.
Dalam forum ini, kepala teknik tambang dari berbagai perusahaan dan instansi pemerintah akan berkumpul untuk berdiskusi, berbagi pengalaman, serta mengidentifikasi tantangan dan peluang yang ada di sektor pertambangan.
Dengan adanya acara pembentukan Forum Kepala Teknik Tambang Provinsi Sulawesi Tengah, diharapkan terjalin kerjasama yang erat antara para pemangku kepentingan di industri tambang.
Kolaborasi yang dihasilkan juga diharapkan dapat memajukan industri tambang di Sulteng secara berkelanjutan serta mengatasi tantangan yang ada dengan merumuskan solusi konkret dalam mengatasi tantangan dibidang pertambangan.
Rencana aksi yang akan dilakukan meliputi peningkatan keamanan dan kesehatan kerja, perlindungan lingkungan, pengembangan keterampilan tenaga kerja, dan pemanfaatan teknologi canggih dalam kegiatan pertambangan.
Diketahui, kegiatan tersebut dihadiri Saleh, Koordinator Inspektur Tambang penempatan Sulawesi Tengah, Direktur Perusahaan PT Enersteel, Kasuadi mewakili Manajemen perusahaan, KTT PT Fadlan Mulia Jaya, Syamsuddin Badudu yang didaulat menjadi steering committee, serta Sekdakab Poso, Frits Sam Purnama yang resmi membuka acara dengan ditandai pemukulan gong. (Kn/Kn)