29 Tahun Taman Nasional Lore Lindu, Yuk Kenali Sejarah dan Keunikannya
LIKEIN, PALU – Taman Nasional Lore Lindu genap berusia 29 tahun. TN yang jadi salah satu kebanggaan Indonesia itu punya sejarah yang unik dan menyimpan keanekaragaman hayati yang tinggi.
Hutan wisata dan lindung Danau Lindu, Suaka Margasatwa Lore Kalamanta, serta Suaka Margasatwa Lore Lindu yang letaknya saling berbatasan dan memiliki potensi keanekaragaman hayati (kehati) yang tinggi ditetapkan sebagai satu kawasan, 5 Oktober tahun 1993. Dia adalah Taman Nasional Lore Lindu (TNLL). Bersamaan dengan itu tata kelola TN tersebut diberikan kepada Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu (BBTNLL).
Penetapan itu sebagai pengakuan nilai penting yang ada dalam TN tersebut yang mesti dijaga bahkan dikembangkan dengan upaya-upaya perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan jenis keanekaragaman hayati, pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata alam, serta pemberdayaan masyarakat yang terus dilakukan. Lalu apa yang membuat Lore Lindu begitu penting?
TN dengan luas 215 ribu hektare meliputi Sigi dan Poso itu adalah rumah bagi satwa-satwa endemik sulawesi, anoa, babi rusa, dan maleo adalah di antara satwa yang berhabitat di sana. Ada pula aneka jenis anggrek nan unik serta tanaman lain yang jarang ditemui di TN lain.
Tidak itu saja, Lore Lindu juga menyimpan sejarah peradaban tua dengan tinggalan megalit di situs-situs megalitikum yang tersebar di Lembah Lore, Poso dan Lindu, Sigi. Beberapa budaya kuno bahkan masih bisa ditemui saat ini, tradisi pembuatan pakaian berbahan kulit kayu salah satunya.
Kekayaan alam dan sejarah itu pula yang membuat kawasan Lore Lindu menjadi kawasan yang lebih dulu ditetapkan sebagai Cagar Biosfer Dunia oleh Unesco PBB tahun 1977, atau menjadi salah satu cagar biosfer tertua di Indonesia yang punya fungsi menjaga ekosistem dunia, pusat penelitian, dan pendidikan.
TN yang tahun 2022 ini telah berusia 29 tahun tersebut terus dijaga kelestariannya agar tetap menjadi penunjang kehidupan makhluk hidup di dalam dan sekitarnya melalui pengelolaan yang tepat dan kolaboratif.
“Pengelolaan TNLL terus berbenah menuju kedewasaan, seperti menggandeng masyarakat untuk ikut berpartisipasi, kolaborasi dengan mitra-mitra strategis, scientific based dan digitalisasi dalam validitas serta pengelolaan data-data kawasan, dan tidak lupa untuk selalu mengenakan baju ‘konservasi yang lebih humanis’ dalam setiap langkahnya,” Kepala Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu, Titik Wurdiningsih mengungkapkan, Senin, 10 Oktober 2022.