LIKEIN, BOJONEGORO – Pertamina berhasil menemukan cadangan hidrokarbon berupa sumberdaya kontijen gas dan kondesat di wilayah Bojonegoro, Jawa Timur. Cadangan hidrokarbon ditemukan melalui tajak sumur KOL-001 yang dimulai sejak 3 Juli 2022 dan berhasil menemukan hidrokarbon berupa gas dan kondesat pada uji kandung lapisan (DST #1).
Kondesat sendiri merupakn residu dari gas alam yang dimurnikan menjadi berbentuk cair. Kondensat ini berfungsi atau sering digunakan untuk pelarut dalam proses pembuatan cat, varnish, dan tinta cetak; komponen dalam preparasi larutan untuk ban, karet, dan perekat/industri lem; Pelarut dalam industri farmasi, kosmetik, dan industri makanan; serta Pembersih di industri.
Penemuan tersebut lantas menambah keberhasilan pertamina yang sebelumnya menemukan kandungan gas dibeberapa wilayah Indonesia.
Direktur Regional-4 Indonesia Timur, Subholding Upstream Pertamina, Endro Hartanto mengatakan, penemuan Kolibri-001 segera berkontribusi dalam peningkatan produksi gas Regional Indonesia Timur.
“Kami akan berusaha proses bisnis temuan Kolibri-001 segera memasuki tahap Penentuan Status Eksplorasi (PSE) untuk mempercepat monetisasi temuan tersebut,” terang Endro melansir laman resmi pertamina, Kamis, 27 Oktober 2022.
Pihaknya juga masih melakukan pemantauan aliran gas dan kondensat dari pengeboran sumur eksplorasi Kolibri (KOL)-001 di Bojonegoro tersebut.
Sementara Direktur Eksplorasi Pertamina Hulu Energi (PHE), Muharram Jaya Panguriseng, mengungkapkan temuan eksplorasi Kolibri berkat dukungan stakeholder dan keterlibatan seluruh pihak.
“Pertamina terus menggali potensi untuk mencari sumber daya baru untuk menjaga keberlangsungan hulu migas nasional,” terang Muharram.
Dalam strategi eksplorasi, Subholding Upstream Pertamina memiliki tiga strategi, yaitu Eksplorasi masif agresif di Wilayah Kerja existing, mencari potensi eksplorasi di area baru dan strategi partnership.
PHE sendiri telah terdaftar dalam United Nations Global Compat (UNGC) sebagai pengembangannya mengelola operasi dalam dan luar negeri secara profesional untuk mengejar pencapaian minyak dan gas bumi kelas dunia milik Indonesia. (Sadam/Kn)