Waspada: Ini Efek Buruk KDRT Untuk Kesehatan Mental dan Fisik
LIKEIN, – Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) merupakan masalah global yang sedang ramai dibicarakan saat ini.
Mengutip dari laman sehatq.com, Minggu, 2 Oktober 2022, menurut data WHO 1-5 perempuan di dunia pernah mengalami kekerasan yang dilakukan oleh pria.
“KDRT terjadi lebih sering pada perempuan, meski begitu riset menunjukkan terdapat 800.000 lelaki pada populasi global juga merupakan korban kekerasan dalam hubungan,” tulis laman tersebut, Selasa, 20 September 2022.
KDRT menimbulkan efek buruk terhadap kesehatan korban baik jangka pendek maupun panjang, bukan hanya memberikan efek kepada korban melainkan kepada anak maupun anggota keluarga lainnya.
Efek jangka pendek terhadap kesehatan akibat KDRT dapat berupa luka trauma ringan hingga berat seperti lebam, luka lecet hingga robek, patah tulang sampai trauma kepala.
Ada beberapa efek terhadap kesehatan akibat kekerasan seksual dan psikis dalam rumah tangga:
- Perdarahan Vagina
- Kehamilan yang tidak diinginkan
- Penyakit Infeksi Menular Seksual
- Gangguan Tidur dan Mimpi Buruk
- Pada pasien yang sedang hamil, KDRT dapat menyebabkan keguguran hingga gangguan pada janin
Efek jangka panjang terhadap kesehatan yang disebabkan oleh kekerasan dalam rumah tangga tidak sedikit, selain efek terhadap kesehatan fisik juga menyebabkan gangguan kesehatan psikis.
Beberapa efek kesehatan fisik akibat KDRT:
- Arthritis (radang pada sendi) cedera berkepanjangan dapat menyebabkan kekakuan pada sendi hingga peradangan
- Nyeri Kronik yakni nyeri yang dirasakan berkepanjangan
- Gangguan pada digestif, dapat disebabkan oleh kekerasan fisik yang berakibat langsung pada bagian perut atau juga dapat disebabkan oleh stress berkepanjangan yang menyebabkan gangguan fungsi beberapa organ pada perut misalnya dispepsia (peningkatan produksi asam lambung dan menimbulkan sensasi perut penuh)
- Gangguan Jantung, rasa cemas berkepanjangan dapat menimbulkan gangguan tekanan darah hingga ritme jantung
- IBS (Irritable Bowel Syndrome) ialah gangguan pada sistem pencernaan dapat berupa rasa kram, sensasi ingin buang air besar, nyeri akibat stress
- Gangguan tidur
- Migren
- Gangguan fungsi seksual, yang paling sering adalah nyeri saat bersenggama.
- Gangguan dengan sistem imun.
Selain efek terhadap kesehatan fisik, kekerasan dalam rumah tangga juga menyebabkan gangguan kesehatan mental, antara lain:
- PTSD (Post Trauma Stress Disorder) yakni perasaan stress setelah mengalami trauma. Stress dapat mengambil bentuk dari perasaan rendah diri, kesulitan mengingat, gangguan tidur, kehilangan nafsu makan hingga gangguan makan ataupun perasaan emosi yang meluap.
- Depresi
- Gangguan Cemas
Menurut survei, dari 20 korban KDRT hanya 1 orang yang datang ke dokter. Sebagian besar korban merasa malu dan takut untuk berbicara mengenai kekerasan yang mereka alami.
Jika Anda atau orang yang diketahui mengalami KDRT, datanglah menemui tenaga profesional dari psikolog hingga dokter.
Bantuan yang diberikan bukan hanya membantu kesembuhan masalah kesehatan fisik tetapi juga memberikan pertolongan berupa dukungan dan dorongan untuk mencegah korban mengalami depresi hingga bunuh diri.(Fadhila)