IDI Minta Semua Dokter Waspada Gejala Cacar Monyet Pada Pasien
LIKEIN, – Ikatan Dokter Indonesia (IDI), meminta semua dokter yang ada di Indonesia agar waspada gejala cacar monyet pada pasien.
Dalam keterangan tertulis, Kamis 28 Juli 2022, Ketua Bidang Kajian Penanggulangan Penyakit Menular PB IDI, Agus Dwi Susanto, mengatakan, bagi tenaga kesehatan maupun dokter yang menemukan pasien bergejala cacar monyet agar segera menindak lanjuti dengan tes PCR.
“Tenaga kesehatan baik dokter maupun perawat yang menemukan gejala cacar monyet pada pasien agar segera melakukan tindak lanjut dengan tes PCR, metode pemeriksaan virus cacar monyet dengan mendeteksi DNA virus tersebut,” katanya, pada Rabu, 27 Juli 2022.
Agus menuturkan, Tenaga Kesehatan (Nakes) segera melapor ke Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat saat menemukan gejala cacar monyet pada pasien.
“Agar Pemerintah bisa segera melakukan surveilans dan tindakan lebih lanjut lainnya,” tuturnya.
Ia menyampaikan, upaya menghindari kontak dengan pasien yang diduga terinfeksi cacar monyet merupakan pencegahan paling efektif pada saat kejadian luar biasa.
Hal itu diiringi dengan upaya surveilans dan deteksi dini kasus aktif untuk mencegah penyebaran yang lebih luas.
“Pemahaman yang baik terhadap infeksi cacar monyet dan kewaspadaan dini terhadap kejadian luar biasa atau outbreak menjadi modal utama dalam aspek pencegahan,” ucap Agus.
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Adityo, menjelaskan, cacar monyet adalah penyakit bersifat zoonosis yang penularan utamanya melalui kontak manusia dengan darah, cairan tubuh, atau lesu.
“Memakan daging hewan terinfeksi yang tidak dimasak dengan matang juga dikatakan dapat menjadi metode penularan lainnya,” jelasnya.
“Adapun penularan antar manusia, diduga dapat terjadi sebagai akibat dari kontak erat dengan pasien yang terinfeksi secara langsung melalui paparan terhadap sekresi saluran napas yang terinfeksi,” sambungnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan cacar monyet sebagai darurat kesehatan masyarakat, hingga kini penyakit tersebut belum terdeteksi di Indonesia.(Fadhila)