Anjuran Vaksin Polio Terbaru dari Kemenkes dan Capaian Imunisasinya di Sulteng
LIKEIN, PALU – Mulai tahun 2023 Kementerian Kesehatan menganjurkan pemberian Vaksin Polio kepada anak-anak dilakukan secara bertahap sebanyak enam kali.
Sebelumnya, imunisasi polio diberikan sebanyak lima kali. Namun untuk perlindungan optimal dari penyakit menular yang disebabkan virus human enterovirus ini, pemerintah melalui Kemenkes menganjurkan anak-anak menerima imunisasi polio ditambah menjadi enam kali.
Kemenkes menyebut, seluruh imunisasi dengan Vaksin Polio ini idealnya telah terpenuhi sebelum anak genap berumur 1 tahun.
Jenis Vaksin Polio yang diberikan kepada anak di Indonesia sendiri adalah 4 dosis imunisasi bivalent Oral Polio Vaccine (bOPV) yang diberikan dalam bentuk tetes dan 2 dosis imunisasi Inactivated Poliovirus Vaccine (IPV) yang diberikan dalam bentuk suntikan.
Menurut anjuran terbaru dari Kemenkes, Vaksin Polio tetes (bOPV) diberikan saat anak berusia 0 bulan atau saat lahir atau 1 bulan, usia 2 bulan, usia 3 bulan, dan usia 4 bulan.
Sedangkan Vaksin Polio Suntik (IPV) diberikan saat anak berusia 4 bulan dan ketika anak berusia 9 bulan bersamaan dengan imunisasi campak-rubela.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng, I Komang Adi Sudjendra mengungkapkan, cakupan imunisasi Polio di Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2022 meningkat dibanding tahun sebelumnya.
“Cakupan imunisasi Polio 4 di Sulawesi Tengah tahun 2022 mencapai 88,6 persen dengan target tahunan sebesar 90 persen, lebih tinggi dibandingkan dari tahun 2021 yaitu 84 persen,” katanya, Sabtu (1/7/2023).
Data Dinkes Provinsi Sulteng menunjukkan, pada tahun 2022 terdapat empat kabupaten/kota yang sudah mencapai target cakupan imunisasi Polio, yaitu Kabupaten Morowali 162,1 persen, Kabupaten Buol 92,6 persen, Kabupaten Sigi 101 persen, Kabupaten Morowali Utara 103,2 persen, dan Kota Palu 97,3 persen.
Sedangkan Kabupaten dengan capaian masih di bawah 80 persen adalah Kabupaten Tolitoli 78,8 persen, Kabupaten Parigi Moutong 73,5 persen, Kabupaten 74,7 persen, dan Kabupaten Banggai Laut 65 persen.
Seperti diketahui, polio adalah penyakit menular yang disebabkan virus jenis human enterovirus. Penyakit yang menyerang sistem saraf ini dapat menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian, terutama pada anak balita yang belum memiliki kekebalan menghadapi masalah kesehatan. (Nul/St)