Akhirnya Penderita Demam Keong Mendapat Pengobatan

waktu baca 2 menit
Pemberian obat demam keong kepada warga di salah satu fasilitas kesehatan di lokasi fokus penanganan. (Foto: Dinkes Sulteng)

LIKEIN, PALU – Obat penyakit demam keong atau Schistosomiasis mulai diberikan Dinas Kesehatan Sulteng kepada warga di 28 desa fokus penanganan yakni di Kabupaten Sigi dan Poso.

Distribusi hingga pemberian obat bernama praziquantel bagi warga dilakukan sejak 5 Februari lalu setelah WHO melalui Kemenkes memberikan obat tersebut kepada Dinkes Sulteng.

Hingga Senin, 13 Februari sebanyak 257 warga telah menerima pengobatan. Mereka yang diobati adalah warga yang positif terjangkit berdasarkan pemeriksaan sampel feses mereka yang mengandung cacing dari penyakit Schistosomiasis.

Baca Juga :   Masjid di RTH Taiganja Juga Akan Berdesain Simbol Budaya Kaili

Warga di 28 desa di Poso dan Sigi menjadi sasaran pengobatan penyakit endemik Sulawesi Tengah itu. Desa-desa itu ada di Lembah Napu, Bada, dan Lindu.

“Yang positif ini sudah mulai pengobatan dan totalnya sudah mencapai 91 persen,” Kadis Kesehatan Sulteng, I Komang Adi Sujendra mengatakan, Senin  (13/02/2023).

Sebelum dberikan obat warga lebih dulu menjalani pemeriksaan kesehatan yang meliputi observasi hingga pemeriksaan tekanan darah yang menjadi standar pengobatan. Dosis pemberian obat berdasarkan berat badan warga yang terinfeksi. Di antara penerima obat terdapat pula anak-anak.

Baca Juga :   Jembatan III Palu Dicat Perdana Sejak 1983

Masyarakat diminta tetap menjaga kebersihan lingkungannya dengan tetap memakai APD saat bekerja di lokasi fokus keong.

Kasus Schistosomiasis atau demam keong kembali meningkat sejak tahun 2019. Prevalensi yang sebelumnya kurang dari 1 persen meningkat lagi menjadi 1,57 persen. Pasokan obat dari WHO sempat terhenti sejak akhir tahun 2022 dan kembali diberikan ke Dinkes Sulteng di awal Februari 2023. (Santo)

Facebook Comments Box