Duh, Indonesia Kekurangan Dokter, Butuh 160 Ribu Lagi

waktu baca 2 menit
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, Foto : @kemdikbud.ri/instagram

LIKEIN, JAKARTA – Menteri Kesehatan (Menkes) RI mengungkapkan bahwa Indonesia kekurangan 160 ribu dokter dan butuh waktu 14 tahun untuk bisa mencapainya.

Menkes, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan, berdasarkan data World Health Organization (WHO), dari 1000 populasi penduduk diperlukan satu dokter, sementara Indonesia hanya memiliki 110 ribu dokter.

“Berdasarkan data WHO, dari 1000 populasi penduduk diperlukan satu dokter. Sementara, menurut Dinas Kesehatan, Indonesia baru memiliki 110 ribu dokter,” katanya di Gedung D Kemendikbudristek, Jakarta, pada Selasa, 12 Juli 2022.

Ia menuturkan, karena hal tersebut Indonesia membutuhkan 160 ribu dokter dan untuk mencapai hal itu dibutuhkan waktu 14 tahun.

“Sehingga kita butuh 160 ribu lulusan kedokteran dari 92 Fakultas Kedokteran. Untuk mencapai ini kita butuh 14 tahun,” tuturnya.

Diketahui, Menkes Budi bersama Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, menandatangani Surat Keputusan Bersama (SKB) di Gedung D Kemendikbudristek.

SKB yang ditandatangani berisi tentang Peningkatan Kuota Penerimaan Mahasiswa Program Sarjana Kedokteran, Program Dokter Spesialis dan Penambahan Program Studi Dokter Spesialis Melalui Sistem Kesehatan Akademik/ Academic Health System (AHS).

Kerja sama dilakukan sebagai upaya mengakselerasi peningkatan kapasitas dan kualitas Fakultas Kedokteran, serta menghasilkan dokter dan dokter spesialis yang dapat memperkuat layanan kesehatan.

“Dalam hal ini, ada enam transformasi layanan kesehatan yang dilakukan Kemenkes, yaitu transformasi layanan primer, layanan rujukan, Sistem Ketahanan Kesehatan, Sistem Pembiayaan Kesehatan, Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan, dan Teknologi Kesehatan,” jelas Budi.

Ia menambahkan, untuk SDM kesehatan, skema AHS dapat mengakselerasi penambahan populasi dokter di Indonesia yang saat ini masih kekurangan sebanyak 160 ribu dokter.

Melalui penerbitan SKB ini, Budi meyakini kebutuhan SDM kesehatan di Indonesia bisa terpenuhi.

“Mudah-mudahan ini bisa bermanfaat bukan hanya untuk kita, tapi untuk generasi muda Indonesia,” pungkasnya. (Inul/Kn)

Facebook Comments Box