Catatan Produksi Rambutan di Sulteng yang Mengalami Peningkatan Tahun 2022
LIKEIN, PALU – Sepanjang tahun 2022 Sulawesi Tengah memproduksi buah rambutan mencapai 103.475 kuintal, atau meningkat dari tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 97.662 kuintal.
Data Statistik Pertanian Holtikultura BPS Sulteng menunjukkan lebih dari 50 persen jumlah produksi tersebut berasal dari Kabupaten Parigi Moutong, yakni mencapai 72.913 kuintal, bertambah 1.939 kuintal dari tahun sebelumnya.
Jumlah tersebut membuat Parigi Moutong menjadi daerah penghasil rambutan terbesar di Sulteng disusul Kabupaten Tojo Una-una, dan Kabupaten Donggala yang masing-masing memproduksi rambutan sebanyak 9.570 dan 6.437 kuintal.
Jumlah produksi rambutan di Tojo Una-una disebut juga mengalami kenaikan sebanyak 2.971 kuintal dibanding tahun 2021. Sedangkan Kabupaten Donggala mengalami peningkatan produksi rambutan sebanyak 3.565 kuintal dalam setahun.
Buah rambutan merupakan salah satu sumber nutrisi yang baik untuk tubuh karena mengandung antioksidan, vitamin, dan mineral.
Dikutip dari jurnal Nutritional ans Therapeutic Potentials of Rambutan Fruit (Nephelium Lappaceum L) and the By-Products oleh Kaiser Mahmood, dkk, buah rambutan terbukti memiliki senyawa fitokimia aktif yang mampu menjaga kesehatan serta membantu mengobati berbagai macam penyakit, seperti mengurangi risiko diabetes, melancarkan pencernaan, hingga menurunkan berat badan.
Dalam data BPS Sulteng, beberapa daerah yang juga mengalami peningkatan produksi buah rambutan di Sulteng tahun 2022 adalah Kabupaten Poso dari 3.014 kuintal menjadi 3.171 kuintal, Kabupaten Morowali dari 338 kuintal pada menjadi 1.770 kuintal, Banggai Kepulauan dari 4 kuintal menjadi 379 kuintal, dan Kabupaten Banggai Laut dari 63 kuintal menjadi 216 kuintal.
Sedangkan daerah yang mengalami penurunan jumlah produksi di tahun 2022 diantaranya adalah Kabupaten Tolitoli dari 6.030 kuintal menjadi 3.558 kuintal, disusul Kabupaten Morowali Utara dari 5.307 kuintal menjadi 4.167 kuintal, Kabupaten Banggai dari 1.640 kuintal menjadi 622 kuintal, Kabupaten Buol dari 758 kuintal menjadi 661 kuintal, dan Kota Palu dari 63 kuintal menjadi 12 kuintal. (Nul/St)