Batik Lokal Palu dan Strategi Pengembangannya

waktu baca 1 menit
Gedung Galeri IKM Kelurahan Pantoloan Boya pamerkan sejumlah tenun kelor pertama kali diresmikan Wali Kota Palu Hadianto Rasyid (Kamis, 15/12/2022). Foto : Pemkot Palu

LIKEIN, PALU – Pemkot Palu sedang mematangkan pasar industri desain batik lokal. Pengembangan batik sendiri jadi salah satu fokus Pemkot Palu tahun 2023.

Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kota Palu merancang motif Tenun Vuya yang berbasis pada sektor Industri Kecil Menengah (IKM).

Hal ini diungkapkan Wali Kota Palu Hadianto Rasyid saat meresmikan Gedung Galeri IKM Kelurahan Pantoloan Boya, Kamis, 15 Desember 2022.

Baca Juga :   Ulang Tahun ke-15, Alfamidi Siapkan Pemeriksaan Kesehatan Gratis di 15 Titik

“Balitbangda sedang mengembangkan motif baru yaitu motif Raja dan Tadulako untuk melestarikan kearifan lokal, semakin banyak varian desain motif yang ada, maka semakin banyak potensi yang ada di Kota Palu,” ujar Hadianto.

Selain berpotensi mendongkrak sektor perekonomian bagi masyarakat dan menciptakan pekerjaan, tahun 2023 pemkot mewajibkan penggunaan batik motif kelor untuk ASN, honorer, dan instansi lainnya termasuk pihak sekolah. Untuk itu Hadi meminta IKM memproduksi batik kelor dengan jumlah besar.

Motif Kelor sendiri telah terdaftar dalam Hak Kekayaan Intelektual (HaKI), maka yang boleh membuatnya adalah masyarakat Kota Palu tidak boleh yang lain.

Baca Juga :   Kakanwil Kemenkumham Sulteng Hermansyah Siregar Sandang Gelar 'Tadulako'

Dukungan terhadap pengembangan batik motif kelor juga dilakukan Pemkot Palu dengan rencana membangun pusat IKM dan UMKM di Lapangan Vatulemo tahun 2023 mendtaang.(Sadam)

Facebook Comments Box