Menteri Pertanian Tawarkan Penghasilan Rp10 Juta per Bulan untuk Milenial yang Jadi Petani
LIKEIN, JAKARTA – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengumumkan bahwa Kementerian Pertanian (Kementan) telah menerima 3.000 petani milenial dari 20.000 pendaftar untuk mendukung program cetak sawah.
Amran menyebutkan, profesi petani milenial memiliki prospek yang menjanjikan, terutama dari sisi pendapatan yang kompetitif.
“Jika milenial terjun ke pertanian, mereka bisa mendapatkan Rp10 juta per bulan, jauh lebih tinggi daripada penghasilan pegawai biasa yang hanya Rp2 juta atau Rp3 juta,” ungkap Amran di kantor Kementan, Jakarta Selatan, seperti dikutip dari kompas.com, Senin (11/11/2024).
Lebih lanjut, Amran menjelaskan, partisipasi generasi muda dalam sektor pertanian merupakan langkah strategis untuk memanfaatkan potensi bonus demografi yang diperkirakan akan terjadi pada periode 2030-2040.
“Ada bonus demografi 52 persen, artinya lebih dari separuh penduduk kita berada di usia produktif. Ditambah sumber daya alam melimpah dan teknologi hasil inovasi anak bangsa, ini kesempatan besar bagi kita,” jelasnya.
Sebagai bagian dari program ini, Kementan membentuk brigade khusus yang terdiri dari kaum milenial untuk mengelola lahan pertanian.
Setiap brigade beranggotakan 15 orang, dengan tanggung jawab mengolah 200 hektar lahan yang dilengkapi dengan alat produksi seperti combine harvester, traktor, dan peralatan lainnya, dengan nilai investasi lebih dari Rp3 miliar.
Program ini menerapkan skema bagi hasil yang menguntungkan, di mana 70 persen hasil panen diberikan kepada petani milenial, sementara 30 persen sisanya untuk pemilik lahan.
Amran menargetkan program ini dapat menjangkau hingga 50.000 petani milenial dan Gen Z di seluruh Indonesia. (Nasrullah/Inul)