Kasus HIV AIDS di Palu Meningkat, Ada 184 Kasus Sejak Januari-Agustus 2023

waktu baca 3 menit
Kepala Dinas Kesehatan Kota Palu, dr. Rochmat. Foto: Katrin/likein.id

LIKEIN, PALU – Komisi Penanggulangan AIDS Kota (KPAK) Palu mengungkapkan data terbaru soal peningkatan jumlah kasus HIV AIDS di Kota Palu sepanjang tahun 2023.

Tercatat ada 184 kasus HIV AIDS yang ditemukan sejak Januari hingga Agustus 2023. Dari jumlah tersebut, sebanyak 172 orang mengidap HIV dan 12 orang lainnya masuk ke stadium AIDS. KPAK juga menyebut sudah sebanyak 9 orang meninggal dunia akibat HIV AIDS.

Berdasarkan data yang dirilis Dinas kesehatan Kota Palu, jumlah kasus HIV AIDS di Palu meningkat sejak tahun 2022 lalu. Yang mana pada Tahun 2022 tercatat sebanyak 184 kasus HIV, dan sebanyak 21 kasus AIDS serta sebanyak 15 orang meninggal dunia.

Selain itu sepanjang tahun 2002 hingga 2022 tercatat sebanyak 1.301 orang terinfeksi HIV, dan 354 mengidap AIDS, serta sebanyak 130 orang meninggal dunia.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Palu, dr. Rochmat mengatakan kasus HIV AIDS merupakan fenomena gunung es. Sebab Semakin banyak petugas kesehatan dan konseling menjangkau serta melakukan penelusuran maka semakin banyak pula jumlah yang terdeteksi.

Baca Juga :   Percepat Turunkan Stunting, Wali Kota Palu Minta Dinkes Buat Paket Stimulus

Menurutnya, jika petugas menemukan satu kasus HIV AIDS, maka rantai penularannya harus ditemukan sebagai upaya pencegahan dan deteksi dini, mengingat penularan penyakit ini sangat cepat.

“Meningkatnya Kasus HIV AIDS ini berarti penjangkauan petugas untuk deteksi dini semakin luas, banyak yang mau diperiksa, sehingga jumlahnya pun bertambah,” ungkapnya ke pada Likein.id, Kamis, 21 September 2023.

“HIV AIDS ini kan seperti fenomena gunung es. Makin banyak kita jangkau, makin banyak pula yang terdeteksi. Kalau tidak ada yang mau periksakan diri, maka tidak ada kasus. Sama seperti Covid-19 dulu, banyak kasus terdeteksi karena makin banyak yang kita tes,” tambahnya.

Selain itu Ketua KPAK Palu, Riki Lahia mengatakan dalam upaya penanggulangan HIV AIDS di palu, pihaknya sedang merumuskan kebijakan strategis bersama OPD terkait sebagai upaya pencegahan yang lebih baik.

“Terkait penanggulangan HIV AIDS di kota palu ada dua tugas utama kita. Yang pertama merumuskan kebijakan staretegis, yang ke dua diseminasi atau penyebaran informasi seluas-luasnya demi upaya pencegahan terkait HIV AIDS ini,” terangnya.

Baca Juga :   2 Anak di Palu Suspek Gagal Ginjal, Akibat Obat Sirop?

Upaya penanggulangan juga dilakukan melalui program digitalisasi sehingga memudahkan akses informasi untuk menjangkau para remaja, mengingat golongan usia penderita HIV AIDS terbanyak di palu berusia 15 hingga 24 tahun.

“Jaminan akse ini yang menjadi terobosan kita untuk menjangkau remaja usia 15-24 tahun. Karena dari segi golongan umur, penderita kasus HIV AIDS yang paling banyak adalah usia 15-24 tahun,” ungkap Riki.

Selain itu Riki juga menambahkan pihaknya telah membuka layanan online 24 jam bagi warga Palu yang ingin mengakses informasi maupun layanan terkait HIV AIDS. Ia pun menjamin keamanan data bagi warga yang ingin mengakses informasi secara online atau menghubungi langsung pihak KPAK Palu melalu media sosial instagramnya.

“kami buka layanan online 24 jam, dan warga bisa kontak langsung. Layanan ini memudahkan masyarakat yang memerlukan layanan informasi ataupun pendampingan terkait HIV AIDS,” tutupnya. (Kn/Kn)

Facebook Comments Box