Viral Pemukulan Pelajar di Ambon Hingga Tewas, Pelaku Anak Ketua DPRD Kota Ambon

waktu baca 2 menit
Ilustrasi Pemukulan. Foto: @Pavlofox/pixabay

LIKEIN, AMBON – Seorang pelajar di Ambon, Maluku, berinisial RRS (15 tahun) mengalami nasib tragis setelah tewas akibat dipukuli oleh Abdi Toisuta (25 tahun) anak Ketua DPRD Kota Ambon, Elly Toisuta.

Insiden memilukan ini terjadi ketika sepeda motor korban menyenggol Abdi saat melewati sebuah jalan kecil di lorong Masjid Talake, pada Minggu malam (30/7/2023).

Kasus ini mencuat ke permukaan karena pelaku pemukulan adalah seorang anak pejabat tinggi, dan video kejadian itu pun menjadi viral di media sosial.

Dalam unggahan video yang beredar di media sosial twitter, pelaku terlihat memukul kepala korban beberapa kali, hingga akhirnya korban jatuh pingsan dengan posisi masih duduk diatas motor.

“Pelajar di Ambon usia 15 tahun tewas usai dipukuli, Pelaku diduga anak ketua DPRD yang hidup & makannya dari duit rakyat. Pelaku memukuli korban hingga lehernya Patah & akhirnya Tewas, Motif pemukulan karena Korban tidak menyapa Pelaku,” tulis keterangan unggahan video di twitter @Heraloebss, dikutip Likein.id, Selasa (1/8/2023)

Baca Juga :   Minyak Goreng di Palu, Langka dan Harga Meroket ?

Menurut keterangan PS Kasihumas Polresta Ambon dan Pulau-pulau Lease, Ipda Janete Luhukay membenarkan kejadian tersebut.

“Iya benar, pelaku anak Ketua DPRD Kota Ambon”, ungkapnya, dikutip dari media lokal teras maluku.

Janete menjelaskan bahwa kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 21.10 WIT ketika RRS mengendarai motor bersama seorang temannya menuju rumah saudaranya di kawasan Talake untuk mengembalikan jaket.

Saat melintasi gapura di lorong yang melewati Masjid Talake, motor korban menyenggol Abdi yang sedang berjalan kaki menuju rumah. Tanpa diduga, Abdi mengejar sepeda motor tersebut dan dengan kasar memukul korban.

“Korban sempat memarkirkan sepeda motor di halaman rumah saudara. Saat duduk di atas motor, korban langsung dipukul, saat dipukul korban masih memakai helm, dipukul tiga kali, dipukul di bagian kepala,” ungkap Janete.

Baca Juga :   Wagub Sulteng : Guru Tua Mencerdaskan Kehidupan Anak Bangsa

Setelah dipukul, korban langsung pingsan di atas motor dan segera dibawa ke dalam rumah. Namun, karena tidak sadarkan diri, RRS kemudian dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.

Sayangnya, nyawanya tidak bisa diselamatkan dan nyaris sejam setelah kejadian, pada pukul 21.45 WIT, RRS mengembuskan napas terakhir. Jenazahnya kemudian diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.

Motif dari pemukulan ini menjadi kontroversial karena Abdi mengaku memukul korban karena merasa tidak dihargai. Menurut Janete, Abdi mengatakan kepada korban dengan dialek Ambon, “Kalo maso orang kompleks itu kasi suara abang-abang dong (kalau masuk kompleks orang itu tegur sapa kakak-kakak).”

Pelaku merasa marah karena RRS tidak menyapa atau menegurnya saat melintasi lorong kompleks tersebut.

Atas insiden itu, Polresta Ambon mengambil tindakan tegas dengan menahan pelaku Abdi Toisuta untuk menjalani penyidikan lebih lanjut. (Kn/Kn)

Facebook Comments Box