Calon Paskibraka Asal Tolitoli Meninggal Dunia, Tes Kesehatan Perlu Dievaluasi

waktu baca 2 menit
Calon Paskibraka Kabupaten Tolitoli bernama Andi Fahriansyah wafat pada Kamis (13/7/2023). (Asset: PPI Sulteng)

LIKEIN, PALU – Seorang calon Paskibraka (Capas) asal Kabupaten Tolitoli, Andi Fahriansyah wafat setelah dinyatakan sakit usai menjalani serangkaian latihan Paskibraka tingkat kabupaten 2023.

Ketua Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Sulawesi Tengah, Mohammad Rachmat Syahrullah mengungkapkan kondisi kesehatan Andi menurun drastis hingga membuatnya diistirahatkan dari pelatihan Paskibraka Kabupaten Tolitoli 2023.

Seminggu usai beristirahat, Andi dilarikan ke salah satu rumah sakit di Kabupaten Tolitoli dan dikabarkan mengembuskan napas terakhir pada Kamis, 13 Juli 2023.

Baca Juga :   Histori Lahirnya Budaya Austronesia di Situs Megalit Pokekea

“Jadi saya mengonfirmasi itu ke pelatih di sana, anak itu rupanya memang punya riwayat penyakit yang sudah dia idap sebelum menjadi capas,” katanya kepada Likein.id, Kamis (13/7/2023).

Rachmat menyebut berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan menyeluruh, Andi mengidap penyakit gagal ginjal dengan komplikasi riwayat jantung, liver, dan tipes.

Kepergian Andi menjadi duka bagi PPI Sulteng karena disayangkan seluruh penyakit yang Andi derita itu tidak diketahui saat dirinya menjalani tes kesehatan saat seleksi Paskibraka Kabupaten Tolitoli 2023.

Peristiwa ini pun menjadi bahan evaluasi PPI Sulteng dalam seleksi kesehatan Paskibraka di tahun berikutnya. Terlebih PPI Sulteng disebut tidak memiliki akses langsung ke sekolah ataupun daerah untuk memantau proses pelaksanaan seleksi Paskibraka.

Baca Juga :   Ini Dia 3 Provinsi Miliki Indeks Tertinggi Kebebasan Pers di Indonesia

Panitia seleksi di setiap kabupaten/kota diminta untuk menjalankan rangkaian tes seleksi sesuai standar, khususnya pada pemeriksaan kesehatan diimbau agar dilakukan berdasarkan pemeriksaan yang terverifikasi dan diakui oleh tenaga medis guna mencegah kejadian serupa di tahun berikutnya.

“Medical check up yang terverifikasi yang validasinya diakui, jangan yang abal-abal yang main centang-centang saja. Itu penting karena ketika mereka sudah lolos di sini kami anggap mereka semuanya sehat, dan karena itu kami menerapkan pola latihan yang sesuai dengan standar,” tandasnya. (Inul/St)

Facebook Comments Box