Ikan Tude Punya Andil Kenaikan Inflasi Tertinggi di Sulteng, Berapa Nilainya?
LIKEIN, PALU – Inflasi gabungan dua kota di Sulawesi Tengah, yakni Kota Luwuk dan Kota Palu mengalami peningkatan 0,12 persen dari 117,38 pada bulan April 2023 menjadi 117,52 pada bulan Mei 2023.
Kota Palu tercatat mengalami inflasi sebesar 0,03 persen, sementara Kota Luwuk pada bulan ini mengalami inflasi sebesar 0,48 persen.
Berdasarkan Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) Gabungan Sulteng Mei 2023, ikan tude atau ikan selar menjadi komoditas yang memiliki andil tertinggi dalam kenaikan inflasi di Sulteng dengan nilai sebanyak 0,06 persen.
Disusul oleh ikan cakalang 0,05 persen, rokok kretek filter, bawang merah, dan ikan malalugis yang masing-masing 0,04 persen, lalu ikan lolosi dan rokok putih 0,03 persen, serta ikan katamba, jagung manis, dan sawi hijau sebanyak 0,02 persen.
BPS Sulteng menyebut, beberapa komoditas yang memiliki andil negatif terhadap inflasi antara lain angkutan udara 0,16 persen, beras 0,08 persen, cabai rawit dan pepaya 0,03 persen, ikan ekor kuning, cat tembok, dan jeruk 0,02 persen, serta minyak goreng, besi beton, dan buah naga 0,01 persen.
Dari 90 kota pantauan IHK nasional, tercatat 77 kota mengalami inflasi dan 13 kota mengalami deflasi.
“Kota Palu menempati urutan ke-72 inflasi di tingkat nasional dan urutan ke-17 di kawasan Sulampua, sementara Kota Luwuk menempati urutan ke-15 inflasi di tingkat nasional dan urutan ke-8 di kawasan Sulampua,” Ketua Tim Statistik Harga, Henry Simanjuntak mengatakan, Senin (12/6/2023).
Diketahui, inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,28 persen dan terendah di Kota Mamuju, Tangerang, dan Pangkal Pinang sebesar 0,01 persen.
Sedangkan kota yang mengalami deflasi tertinggi yaitu Kota Kupang dengan nilai sebesar 0,79 persen, sementara Kota Waingapu dan Bima mengalami deflasi terendah dengan nilai 0,03 persen. (Inul/St)