Sulteng Waspada, Lumpy Skin Desease Jadi Ancaman Baru Untuk Ternak

waktu baca 1 menit
Ilustrasi Sapi terkena virus Lumpy Skin Desease (LSD). (Foto: Balai Besar Veterines Wates Ditjen PKH RI)

LIKEIN, PALU – Lumpy Skin Desease (LSD) atau penyakit kulit infeksius disebut menjadi ancaman baru bagi ternak sapi dan kerbau di Indonesia.

Penyakit hewan yang ditandai dengan ciri kulit berbintik-bintik itu mulai melanda Indonesia dan telah menyebar ke beberapa provinsi, seperti Jawa Barat dan Lampung.

Baca Juga :   Walhi Sulteng Dukung Warga Bungku Tolak Izin Tambang Nikel di Morowali

Sejauh ini, belum ada laporan mengenai kasus LSD di Provinsi Sulawesi Tengah, namun Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Sulteng telah mewaspadai virus tersebut dengan menjaga lalu lintas ternak.

“Kalau di Sulawesi Tengah belum ada, tapi kita sudah ada surat edaran kewaspadaan terhadap penyakit itu,” Kabid Kesehatan Hewan dan Kesmavet Disbunnak Sulteng, Dandy Alfita mengatakan, Jumat (26/5/2023).

Virus LSD menyebar melalui gigitan serangga seperti nyamuk dan lalat. Namun secara tidak langsung penularan juga dapat terjadi melalui kandang, peralatan kandang, dan jarum suntik yang telah terkontaminasi virus tersebut.

Baca Juga :   Morowali Kantongi TKA Terbanyak

Olehnya para peternak diimbau untuk rutin melakukan desinfektan di area kandang agar dapat mencegah berbagai jenis penyakit hewan yang muncul di tengah perubahan iklim yang cukup ekstrem ini. (Inul/St)

Facebook Comments Box