Tentang Partikel Debu dalam Udara Kota Palu, Dari Sirtu hingga Balita Bernasib Pilu

waktu baca 2 menit
Kota Palu dari ketinggian yang menunjukan adanya debu seperti kabut di atas langit. (Foto: Santo/ likein.id)

LIKEIN, PALU – Kualitas udara Kota Palu disebut berstatus sedang hingga tidak aman. Hal itu disebut bisa berbahaya bagi kesehatan terutama anak-anak, lansia, dan orang dengan penyakit bawaan. Lalu apa fakta di balik kondisi udara Kota Palu itu?

Kualitas udara dengan status sedang hingga tidak aman itu berdasarkan penelitian oleh Stasiun Pemantauan Atmosfer Global Lore Lindu Bariri selama setahun, terjadi pagi hingga malam hari.

Parameter dalam penelitian itu menunjukan tingkat Partikular Meter (PM) udara di Kota Palu mencapai 2,5 atau terdapat partikel debu berdiameter 2,5 mikro  yang artinya sedang hingga tidak aman. Sedangkan ukuran kualitas udara yang baik atau aman sebesar 1 sampai 15 mikrogram per meter kubik.

Baca Juga :   Wali Kota Palu Hadianto Rasyid Copot Lurah Donggala Kodi

Partikel-partikel polutan itu jelas tampak jika dilihat dari lokasi ketinggian terutama saat pagi hari. Di atas langit Kota Palu selalu tampak lapisan putih serupa kabut.

“Itu namanya lapisan inversi atau inversion layer. Di situ polutan tidak bisa naik ke atas dia akan tetap di situ. Jadi kita seperti berada dalam akuarium dan menghirup polusi,” Kepala Stasiun Pemantauan Atmosfer Global Lore Lindu Bariri, Asep Firman Ilahi menjelaskan, Jumat, 13 Januari 2023.

Asep menyebut aktivitas pertambangan pasir dan batu (sirtu) jadi salah satu sebab yang memengaruhi kondisi udara Kota Palu yang dikhawatirkan berdampak buruk pada kondisi kesehatan terutama pernapasan pada anak, lansia, dan orang dengan penyakit bawaan.

Baca Juga :   Daerah Terfavorit di Sulteng untuk Tinggal Seumur Hidup, Domisilimu Termasuk?

Di data Dinas Kesehatan Kota Palu sendiri, periode Januari hingga Agustus tahun 2022 dari total 1.400 jumlah balita di Kota Palu, terdapat 1.000 anak usia 5 tahun ke bawah yang menderita gangguan pernapasan yang telah mendapat layanan kesehatan. Faktor lingkungan menjadi salah satu penyebab gangguan kesehatan itu. (Santo)

Facebook Comments Box