Demam Latto-Latto dan Berkah Bagi Pedagang Mainan

waktu baca 2 menit
Lapak jualan milik Mail 40 tahun di Pasar Tradisional Manonda Palu terlihat permainan jadul Latto-latto berjejer. Foto : Sadam Likein.id

LIKEIN, PALU – Latto-latto, permainan anak yang sedang digandrungi membawa keuntungan tersendiri bagi pedagang mainan di Palu.

Siapa yang tak tau permainan latto-latto saat ini? Permainan yang menggunkaan dua bola kecil yang terikat ditali dan dimainkan dengan cara membenturkan kedua bola itu sedang jadi tren anak-anak di Palu.

Seiring dengan minat yang tinggi, permainan itupun membawa keuntungan bagi pedagang mainan. Salah satunya tampak di jalan Kunduri atau sekitar Pasar Tradisional Manonda.

Baca Juga :   Harga Daging Sapi di Palu Masih Stabil Jelang Ramadan

Awalnya permainan jadul itu hanya dijualkan sebagian toko mainan namun seiring viralnya di media sosial yang memicu permintaan meningkat, para pedagangpun bermunculan.

Seorang pedagang, Mail (40 th) mengaku untuk memenuhi permintaan, dia mendatangkan permainan itu dari Kota Surabaya. Dia sudah sebulan berjualan latto-latto karena tergiur dengan keuntungan setelah demam permainan itu.

“Ini viral sekali apalagi kalau ada perlombaan latto-latto pasti semua pedagang di pasar diserbu anak-anak, membantu sekali ekonomi dan penghasilan juga bertambah,” ujar Mail, Selasa, 6 Desember 2022.

Baca Juga :   Akhir Tahun dan Rezeki yang Dinanti Pedagang Terompet Musiman

Mail bercerita awalnya memberanikan diri dengan modal seadanya untuk membeli perlusin permainan ituseharga Rp35 ribu. Namun seiring banyaknya peminat harganya terus naik apalagi dengan adanya latto-latto berwarna cerah yang perlusinnya mencapai Rp180 ribu bahkan Rp200 ribu.

Harga yang dijualkan pedagang kepada konsumen cukup beragam mulai dari Rp15 ribu per satu latto-latto hingga Rp20 ribu bahkan untuk ukuran jumbo dihargai Rp35 ribu.

Dengan harga itu para pedagang mengaku mendapat keuntungan yang menjanjikan. (Sadam)

Facebook Comments Box