Sulteng Berhasil Kembangkan Sorgum, Bahan Pangan Nasional untuk Menghadapi Krisis

waktu baca 2 menit
Ketua LKPN Naroso Sulteng, Anneke Agustina. Foto : Sadam Likein.id

LIKEIN, PALU – Sorgum, tanaman yang diproyeksikan mampu menjadi alternatif saat krisis pangan ternyata juga sedang dikembangkan di Sulawesi Tengah bahkan telah berhasil panen.

Penanaman sorgum di Sulawesi Tengah dilakukan oleh Lembaga Ketahanan Pangan Nasional (LKPN) Naroso Sulteng. Sebagai awal, tanaman itu sudah ditanam di Kabupaten Parigi Moutong dan Buol hingga berhasil panen.

Keberhasilan itu membuat pengembangan akan terus dilakukan dengan menambah 5 hektare lahan untuk penanaman dan akan diresmikan oleh Deputi Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Rabu, 5 Oktober 2022.

Baca Juga :   Faperta Untad Sukses Kembangkan 5 Varietas Sorgum Gantikan Beras

“Sorgum punya nilai ekspor tinggi dan untuk ketahanan dalam negeri. Apalagi Sulteng jadi penyangga Ibu Kota Negara (IKN),” kata Ketua LKPN Naroso Sulteng, Dr, ir, Hj, Anneke Agustina kepada Likein.id, Senin, 3 Oktober 2022.

Anneke menyebut berbagai manfaat bisa didapat masyarakat dengan mengembangkan tanaman yang bisa tumbuh di lahan kering itu termasuk ekonomi, bahkan dengan hanya menanamnya di pekarangan rumah.

Batang sorgum bisa jadi bahan etanol menggantikan BBM di masa depan. Tanaman sejenis gandum itu juga bisa menjadi berbagai produk olahan bernilai ekonomi, seperti tepung, obat-obatan, dan popcorn.

Baca Juga :   Gantikan Gandum, Guru Besar Faperta Untad Harap Sorgum Dibudidaya Massal di Sulteng

Pengambangan tanaman yang berasal dari Afrika Timur itu merupakan arahan Presiden Jokowi untuk menyiapkan sumber pangan alternatif menghadapi krisis baik akibat bencana alam maupun merosotnya ekonomi bahkan logistik saat terjadi perang besar. Beberapa daerah di Indonesia pun mulai mengembangkan jenis tanaman serealia itu.

Presiden Jokowi bahkan meminta Menteri Pertanian menjadikan sorgum sebagai komoditi ekspor di tahun 2024. LKPN Sulteng berharap Pemerintah Daerah bisa lebih cepat menangkap peluang ekspor itu mengingat penanaman sedang dilakukan di beberapa titik. (Sadam)

Facebook Comments Box