Mangrove jadi Solusi Pulihkan Ekosistem Pascatsunami

waktu baca 1 menit
Bibit mangrove yang di tanam Komunitas Mangrovers di bawah jembatan kuning Palu beberapa tahun silam. Foto : Sadam likein.id

LIKEIN, PALU – Berbagai cara dilakukan komunitas untuk mengenang bencana gempa dan tsunami yang terjadi 4 tahun lalu di Kota Palu. Salah satunya dengan menanam mangrove.

Aksi itu dilakukan Komunitas Mangrovers di Pantai Dupa, Layana Indah, Rabu pagi, 28 September 2022.

Di area konservasi itu puluhan anggota pecinta lingkungan menanam 600 bibit mangrove, sebagian besar berupa propagul atau batang bakal pohon.

Baca Juga :   Misi Pemulihan Ekosisten Dalam Aksi Tanam Mangrove TNI di Lokasi Terdampak Tsunami di Tawaeli

Sejak gerakan penghijauan pesisir itu dimulai kembali pascabencana 2018 lalu, hingga sekarang total sudah tumbuh sebanyak 17 ribu pohon di lokasi tersebut. Di antaranya berjenis Rhizhopora Mucronata, Rhizhopora Apiculata, dan Rhizhopora Sylosa.

Tidak hanya menanam, para anggota Mangrovers juga rutin mengawasi dan menjaga kawasan itu agar bibit-bibit mangrove dapat tumbuh dengan baik.

“Ada 5.000-an mangrove yang menunjukan akar, hari ini penanamannya berkolaborasi dengan beberapa komunitas dan Pemerintah,” ujar Najib relawan Mangrove kepada Likein.id Rabu, 28 September 2022.

Baca Juga :   Kisah Desa Tompe, Rob Musiman, dan Pilihan Mangrove untuk Mitigasi Alami

Kawasan konservasi itu bisa menjadi harapan mengembalikan ekosistem pesisir Palu yang rusak pascabencana sekaligus menjadi habitat flora dan fauna lainnya. Apalagi dengan kondisi pasang surut air di kawasan itu yang mendukung pertumbuhan tanaman pesisir tersebut.

Walau begitu kesadaran masyarakat yang rendah juga masih menjadi tantangan keberlangsungan kawasan itu. Sampah dan temuan beberapa mangrove yang dipotong oleh orang tak dikenal menjadi buktinya.(Sadam)

Facebook Comments Box