Harga Bahan Pokok Ikut Naik Imbas Kenaikan BBM, Pedagang Masomba: Pusing Jadi Penjual

waktu baca 2 menit
Ilustrasi cabai di Pasar Masomba. Foto : Inul/Likein

LIKEIN, PALU – Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nyatanya mempengaruhi banyak faktor kebutuhan masyarakat, termasuk dalam bahan pokok makanan.

Seperti pengakuan beberapa pedagang di salah satu pasar tradisional Kota Palu, yakni Pasar Masomba di Jalan Tanjung Pangimpuan, Kelurahan Lolu Selatan, Kecamatan Palu Selatan.

Pedagang bahan pangan, Makama (55 tahun), mengatakan lonjakan harga terjadi pada beberapa item bahan pokok, seperti bawang merah dan bawang putih dari harga Rp30 ribu menjadi Rp40 ribu per kilo.

“Iya, sudah ada (kenaikan harga), lombok keriting naik, harga lombok keriting sebelumnya Rp30 ribu, sekarang Rp45 ribu per kilo,” ucapnya kepada Likein.id, pada 8 September 2022.

Baca Juga :   Sehari Jelang Ramadan, Pasar Masomba Dipadati Warga

Ia mengatakan, lonjakan harga juga terjadi pada rica kecil yang sebelumnya Rp40-45 ribu, kini menjadi Rp50-55 ribu.

Adapun dalam sayur-sayuran, lonjakan harga hanya terjadi pada sayur sawi yang kini mencapai Rp30 ribu per ikat, setelah sebelumnya hanya Rp20 ribu per ikat.

Sementara untuk tepung dan minyak curah masih masuk ke dalam harga normal, namun Makama menyebut, terdapat kemungkinan kenaikan harga pada minyak curah.

“Minyak masih normal tapi mau naik lagi.. itu yang saya dengar, makanya pusing kau kira juga jadi penjual ini, mau naik lagi (harganya),” katanya.

Ia pun mengungkapkan, faktor besar yang menyebabkan kenaikan harga pada sejumlah bahan pokok adalah karena adanya kenaikan harga BBM yang berpengaruh pada petani.

Baca Juga :   Jelang Idul Adha, Sejumlah Bahan Pokok Alami Kenaikan Harga

Seperti halnya harga beras juga terpantau naik dari harga Rp10 ribu perkilo menjadi Rp11 ribu perkilo.

Disamping itu, Seorang pedagang telur, Takwan (30 tahun), menambahkan, telur tetap naik seharga Rp60-65 ribu per rak, sebelumnya Rp45-50 ribu per rak dengan harga per butir mencapai Rp2 ribu.

Dengan kenaikan harga tersebut, imbasnya adalah kondisi pasar semakin sepi. Sehingga para pedagang itu berharap agar ke depannya harga bisa kembali stabil seperti sebelumnya dan pembeli bisa kembali ramai. (Inul/Kn)

Facebook Comments Box