Mengaku Non-Biner, Maba Unhas Diusir Dari Ruangan Saat Pengenalan Kampus

waktu baca 2 menit
Mahasiswa Baru (Maba) Unhas mengaku non-binar di usir dari ruangan saat pengenalan kampus, Foto : Tiktok/Asumsico

LIKEIN, – Viral di Media Sosial (Medsod), seorang Mahasiswa Baru (Maba) Fakultas Hukum, Universitas Hasanuddin Makassar, diusir dari ruangan saat pengenalan kampus karena mengaku Non-Biner.

Non-biner adalah menggambarkan seseorang yang tidak mengidentifikasi secara eksklusif sebagai lelaki atau perempuan. Sebaliknya, orang biner dapat menentukan identitas dan pengalaman gender mereka di luar istilah biner ini.

Mengutip dari akun Tiktok @asumsico, dalam video tersebut seorang Maba diminta memperkenalkan diri di depan khalayak Mahasiswa yang lainnya.

Nampak Wakil Dekan III Fakultas Hukum Unhas, Muhammad Hasrul dan salah satu dosen perempuan sedang memberikan pengarahan.

Awalnya, Maba berinisial NA mengaku gerah di ruangan. Ia pun mengibaskan tangannya, tak lama ia dipanggil ke depan dan ditanyai terkait status jenis kelaminnya.

Baca Juga :   Sulteng Masuk 10 Besar Yang Warganya Punya Lebih dari Satu Rumah, Kamu Termasuk?

Maba tersebut menjawab statusnya adalah non binary (non biner). Bukan perempuan, bukan juga laki-laki.

Mendengar jawaban itu, dua dosen tadi terlihat heran. Mereka kemudian kembali meminta penegasan mahasiswa tersebut.

“Kau juga yang pertama dikasih keluar karena Undang-undang tidak ada status laki-laki dan perempuan. Harus ada pilihan. Di KTP mu apa?,” tanya dosen perempuan.

“Di KTP mu apa? laki-laki, toh? di Kartu mahasiswa laki-laki atau perempuan?,” ucap dosen laki-laki.

Mahasiswa baru tersebut pun menjawab dengan tegas bahwa ia laki-laki. Dosen kemudian kembali bertanya apa gendernya,

“Tidak keduanya pak, di tengah-tengah, makanya gendre netrak Pak” jawabnya.

Dosen laki-laki tersebut kemudian menyebut tidak ada yang namanya gender netral.

“Tidak ada gender netral, kau netral sendiri itu” ucapnya.

“Karena saya mengidentifikasi diri saya seperti itu Pak” jawab mahasiswa.

Mendapat jawaban tersebut, dosen laki-laki kemudian meminta mahasiswa baru dikeluarkan dari ruangan kelas.

“Halo-halo panitia ambil ini, bawa kesana, ambil tasmu, kita ndak terima laki-laki atau perempuan disini, salah satunya diterima” tuturnya.

Sontak, video tersebut dibanjiri oleh sejumlah komentar dari warganet. Ditonton sebanyak 1,1 Juta, 3.273 komentar dan 55,6 ribu disukai.

Sejumlah warganet membenarkan tindakan yang dilakukan oleh Wakil Dekan III Fakultas Hukum Unhas itu.

“MANTAP. Harus kyk ini. Ini namanya mendidik. Gak usah dikait-kaitkan dengan HAM,” tulis akun @foryoursoulcoustic.

“Hidup emang pilihan, baik-buruk, terang-gelap. meninggal pun pilhan cuman surga-neraka ga bisa ditengah2,” tulis @rico.

“Sepertinya gw tau salah satu tujuan dia masuk hukum, ya perjuangin hak2 org seperti dia di negara ini,” tulis @og.

  • “Bersuara beda memang baik, tapi ya dilihat tempat, waktu dan situasi, dan dari ketiga tersebut gaada yang pas,” tulis @gellll.(Fadhila)
Facebook Comments Box