TNI di Sulteng Ditambah Sebagai Penyanggah IKN
LIKEIN, PALU – Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Daerah (DPR) Republik Indonesia (RI), mengungkapkan, penerimaan Prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) harus diperbanyak mengingat wilayah tersebut penyanggah Ibu Kota Negara Baru (IKN).
Hal ini disampaikanya saat mengunjungi Kota Palu pada perhelatan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Asosiasi Lari Trail Indonesia (ALTI) di Kabupaten Sigi, Anggota Komisi I DPR, Muhammad Farhan, mengatakan, kedepannya harus diberikan kesempatan lebih bagi Sulteng agar dipertimbangkan menyangkut masalah penerimaan TNI.
“Apakah kemudian harus diberikan kesempatan lebih bagi Sulteng tentu saja kita harus melihatnya dalam kerangka teknis, hal ini harus di pertimbangkan dengan sebaik-baiknya menyangkut masalah jumlah penerimaan TNI maupun kualitas Sumber Daya Manusia (SDM),” ucapnya kepada Likein.id, pada Minggu 17 Juli 2022.
Farhan menuturkan, akan di utamakan dengan kualitas SDM dari Pemuda Sulteng dan Sulawesi Utara (Sulut) serta Gorontalo yang bisa memenuhi sebagai penyanggah IKN, kekurangannya akan disuplai langsung dari daerah lainnya.
“Sebetulnya kami dari Komisi I DPR yang membidangi masalah Pertahanan Negara belum secara jelas mendapat skema dari Kemenhan khususnya penambahan Kuota rekrutmen untuk Sulteng,” tuturnya.
Namun, yang paling memungkinkan untuk sipil adalah skema Komponen Cadangan (Komcad) melalui Kementerian Pertahanan.
Farhan menjelaskan, melalui berbagai macam jalur TNI seperti Sekolah Calon Tamtama (Secata), Sekolah Calon Bintara (Secaba) dan Perwira Prajurit Karir (PAPK) telah memiliki alur yang telah di tentukan baik Angkatan Darat (AD), Laut, maupun Udara.
Ia menambahkan, ini memang masih belum menerima informasi mengenai hal itu apakah Sulteng diberikan kesempatan lebih.
“Harapan kami sebagai pemangku aspirasi bidang Pertahanan Negara di DPR agar pemuda Sulteng meningkatkan kualitas SDM jadi kita harapkan minimal bisa lulus punya kesamaptaan raga sangat baik dan memiliki jiwa ideologi kebangsaan yang luar biasa bonusnya tingkat intelektualitas tidak rendah,” pungkasnya.(Sadam/Fadhila)