Presiden Sri Lanka Resmi Mundur, Masyarakat Sambut Gembira

waktu baca 2 menit
Presiden Sri lanka, Gotabaya Rajapaksa, Resmi mengundurkan diri, Foto : Instagram/Gotabayar

LIKEIN, KOLOMBO – Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa, di nyatakan resmi mengundurkan diri melalui surat elektronik. Pengumuman tersebut di sambut gembira oleh masyarakat Kolombo.

Mengutip dari laman Reuters, Jumat 14 Juli 2022, Juru bicara ketua parlemen, mengatakan, surat itu di kirimkan beberapa jam setelah kabur ke Singapura usai Sri Lanka di gempur protes massal atas krisis ekonomi.

Dalam surat tersebut, Presiden Sri Lanka, mundur melalui surat elektronik dan pernyataannya itu resmi pada Jumat, 15 Juli 2022 yaitu setelah surat tersebut di periksa kebenarannya secara hukum.

Baca Juga :   Terdapat Ratusan Ribu Kasus PMK di 21 Provinsi

Seorang aktivis, Damitha Abeyrathne, menuturkan, seluruh negeri hari ini akan merayakan atas pengunduran diri Gotabaya.

“Seluruh negeri akan merayakannya, ini adalah kemenangan besar,” ucapnya.

“Kami tidak pernah mengira akan membebaskan negara ini dari mereka,” sambungnya.

Ia menjelaskan, pada keluarga Rajapaksa yang mendominasi politik di negara Asia Selatan itu selama dua dasawarsa.

Pada awalnya, Rajapaksa kabur ke Maladewa pada Rabu 13 Juli 2022 kemudian ke Singapura dengan menggunakan pesawat Arab Saudi.

Pemerintah Maladewa, membenarkan bahwa negara itu sudah memberikan izin diplomatik bagi sebuah pesawat Angkatan Udara (AU) Sri Lanka, yang membawa Presiden Gotabaya Rajapaksa beserta isterinya, untuk transit.

Presiden Sri Lanka, kemudian terlihat meninggalkan kawasan VIP bandara tersebut dengan iring-iringan kendaraan berwarna hitam.

Staf pada penerbangan, menuturkan, bahwa sang presiden yang mengenakan pakaian hitam, terbang di kelas bisnis bersama istri dan dua pengawal. Rajapaksa di gambarkan staf tersebut sebagai sosok yang tenang dan ramah.

Kementerian Luar Negeri Singapura, menambahkan, Rajapaksa telah masuk ke Singapura dalam kapasitas pribadi dan bahwa ia tidak meminta ataupun di beri suaka.

Keputusan Rajapaksa pada Rabu untuk menjadikan sekutunya, Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe, sebagai presiden sementara telah memicu lebih banyak aksi protes.

Para pemrotes menyerbu gedung parlemen serta kediaman perdana menteri untuk menuntut Wickremesinghe mundur.(Fadhila)

Facebook Comments Box